Pontianak, BerkatnewsTV. Ratusan pemuda mengikuti Dialog Pemuda Lintas Generasi yang diselenggarakan oleh Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kalbar di Pendopo Gubernur Kalbar, Kamis (6/11).
Gubernur Kalbar, Ria Norsan menilai kemajuan daerah berada di tangan generasi muda. Sebab peran pemuda sangat strategis terutama di tengah kondisi keberagaman yang dimiliki Kalbar.
“Di tangan pemudalah masa depan bangsa dan negara kita, Kalbar ini akan maju, apabila pemudanya maju,” ujarnya saat membuka Dialog Pemuda Lintas Generasi, Kamis (6/11).
Norsan memaparkan data yang menunjukkan generasi muda kini menjadi kekuatan dominan dalam populasi Kalbar. Pada tahun 2023, jumlah pemuda di Kalimantan Barat telah mencapai 1.352.972 orang. Peningkatan kuantitas ini, harus diimbangi dengan peningkatan kualitas.
Norsan juga mengapresiasi tren positif pada Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Kalbar yang terus meningkat, dari 50,33 pada tahun 2022 menjadi 53,33 pada tahun 2023. Kenaikan ini menandakan adanya kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan, serta partisipasi ekonomi dan politik di kalangan pemuda.
Baca Juga:
- Dialog Pemuda Lintas Generasi, Bangun Kalbar Dalam Bingkai Bhinneka
- FKUB Perkuat Hamornisasi Lewat Dialog Lintas Agama
Norsan pun mengingatkan bahwa peran pemuda sangat penting. Jika dahulu perjuangan dilakukan dengan bambu runcing untuk meraih kemerdekaan, kini tugas pemuda adalah mengisi kemerdekaan dengan pembangunan.
“Kita mengisi kemerdekaan ini dengan pembangunan sesuai dengan kemampuan kita. Belajarlah dengan rajin, capai cita-cita yang kedepannya akan membangun Kalbar,” tegasnya.
Norsan mengingatkan agar pemuda mengurangi kegiatan yang kurang bermanfaat, seperti bermain game secara berlebihan, dan memperbanyak belajar serta berpikir konkret untuk kemajuan daerah. Pentingnya berorganisasi juga ditekankan, karena melalui organisasi, karakter diri akan terbentuk.
Norsan juga berpesan agar pemuda tidak “cengeng” dengan mengutip pengalamannya aktif di HMI pada tahun 1987. Ia mengajak pemuda untuk menunjukkan kualitas dirinya.
Kesempatan itu Norsan mengungkapkan keprihatinannya terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar yang masih tertinggal, terutama karena masih ada sekitar 25 persen penduduk yang belum menamatkan jenjang SMA.
Untuk mengatasi hal ini, Norsan meminta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk memperbanyak program vokasi, serta Paket A, B dan C. “Sehingga bisa bekerja sambil belajar, bersekolah,” harapnya.(tmB)














