loading=

Konflik Gerbang Berakhir, Sujiwo – Angkasa Pura Kembali Akur Lewat Tanam Pohon

Konflik Gerbang Berakhir, Sujiwo - Angkasa Pura Kembali Akur Lewat Tanam Pohon
Bupati Kubu Raya Sujiwo dan GM PT Angkasa Pura II Maya Damayanti saat melakukan penghijauan dengan menanam ratusan pohon di sekitar kawasan Bandara Internasional Supadio, Minggu (19/10/2025). Foto: dian/berkatnewstv

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Sempat terjadi konflik hubungan birokrasi, Bupati Kubu Raya Sujiwo dan PT Angkasa Pura II akhirnya kembali akur lagi. Upaya penghijauan di kawasan Bandara Internasional Supadio menjadi cara pembuka untuk mengakhiri ketegangan keduanya gegara gerbang.

Ratusan bibit pohon dan 10 pohon yang telah dewasa ditanam serentak. Bupati Kubu Raya, Sujiwo, menyebutkan pada tahap awal ini terdapat empat jenis pohon yang ditanam, yakni cemara udang, serut, pucuk merah, dan tabib uya. Penanaman dilakukan bersama jajaran Lanud Supadio dan Angkasa Pura II dalam rangka mempercantik kawasan bandara yang menjadi pintu gerbang Kalimantan Barat.

“Kita akan melakukan penataan taman di Lanud Supadio. Saat kita menata area ini berarti kita mempercantik wajah Indonesia. Alhamdulillah hari ini bersama Danlanud dan GM Angkasa Pura kami bergotong royong, dan ini bukan yang pertama dan bukan yang terakhir,” ujar Sujiwo usai penanaman, Minggu (19/10).

Sujiwo juga menegaskan kesiapannya untuk terus mendukung program penghijauan di kawasan tersebut. Ia menyampaikan apresiasi kepada komunitas lingkungan yang turut berkontribusi.

“Terima kasih kepada Sahabat Alam Komunitas yang tidak pernah lelah membantu pemerintah dalam rangka penghijauan bumi,” tambahnya.

Baca Juga:

General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Supadio, Maya Damayanti, menyambut baik sinergi ini sebagai bentuk komitmen bersama membangun lingkungan yang lebih asri dan tertata.

“Kami dari manajemen Angkasa Pura Indonesia berterima kasih kepada Bapak Bupati atas pemberian pohon-pohon dalam rangka penghijauan Bandara,” ungkapnya.

Menurut Maya, Bandara Supadio bukan hanya fasilitas transportasi, tetapi juga etalase wajah Indonesia yang dilihat oleh penumpang domestik maupun mancanegara.

“Bandara kita sering dikunjungi penumpang luar negeri. Karena itu, keindahan dan kerapian harus dijaga terus dengan kerja sama antara pemerintah daerah, Danlanud, dan masyarakat setempat,” jelasnya.

Program penghijauan ini menjadi momentum kedua belah pihak untuk mempererat hubungan diplomatik. Serta bersama bekerja membangun kawasan Bandara, yang sebelumnya pihak manajemen terdahulu sempat menegur pengecatan gapuran serta pemasangan penerangan di area aset bandara (Jalan Arteri Supadio) yang dilakukan Dinas Teknis Pemkab Kubu Raya. (dian)