Kubu Raya, BerkatnewsTV. Pemkab Kubu Raya menerima hibah 13 aset milik negara dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Penataan Bangunan dan Prasarana Kawasan (BPBPK) Kalbar.
Aset berupa peralatan pendukung khusus pengelolaan air bersih ini memiliki nilai mencapai Rp94 miliar dan akan dimanfaatkan untuk meningkatkan layanan air bersih di wilayah Kubu Raya.
Salah satu aset utama yang dihibahkan akan digunakan untuk peningkatan kapasitas Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Kecamatan Sungai Ambawang dan sekitarnya. Instalasi tersebut diproyeksikan mampu memproduksi hingga 100 liter air bersih per detik, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah hinterland Kota Pontianak tersebut.
Bupati Kubu Raya, Sujiwo, menyambut baik hibah aset tersebut dan menyatakan bahwa langkah konkret akan segera dilakukan oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Tirta Raya dalam hal pengelolaan maupun perawatan aset.
“Inilah bentuk kolaborasi antara pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR dan DPR RI, khususnya Komisi V yang telah mendorong percepatan pembangunan di Kubu Raya,” ujar Sujiwo usai penandatanganan berita acara serah terima barang milik negara antara KemenPUPR dan Pemkab Kubu Raya, Kamis (18/9).
Sujiwo menekankan pentingnya pemenuhan air bersih di Kubu Raya mengingat wilayah ini memiliki luas geografis yang besar dan merupakan wajah Indonesia di Kalimantan Barat.
Baca Juga:
“Kenapa saya katakan Kubu Raya adalah wajah Indonesia? Karena di sini ada Bandara Internasional Supadio, ada terminal antar negara. Inilah yang membuat perhatian KemenPUPR dan Komisi V DPR RI, khususnya Ketua Komisi V Pak Lasarus, terus tertuju pada percepatan pembangunan di daerah Kubu Raya,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPBPK Kalbar, M. Yoza Habibi, menyebutkan bahwa cakupan layanan air bersih di Kubu Raya masih tergolong rendah.
Oleh karena itu, salah satu dari 13 aset tersebut menargetkan pengembangan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Ambawang untuk memperluas jangkauan layanan. Ia pun, menyatakan persiapannya untuk pembangunan infrastruktur air bersih di wilayah Kubu Raya.
“Kami juga memperhatikan kesiapan daerah, baik dari sisi lahan, anggaran, maupun sumber daya manusia. Untuk Kubu Raya, kami sudah siapkan alokasi anggaran dari APBN sekitar Rp50 miliar. Hanya saja, saat ini kami masih menunggu kesiapan reding sketeria nya (administrasi dan teknis dari pemerintah daerah),” jelas Yoza.
Data dari BPBPK Kalbar menyebutkan bahwa aset senilai puluhan miliar rupiah tersebut telah mulai dialokasikan sejak tahun 2010, sebagai bagian dari upaya peningkatan layanan air bersih di wilayah Kubu Raya.
“Di 2010 ini karena ada administrasi yang belum terpenuhi dari pihak kami,” katanya.
Dengan adanya hibah ini, diharapkan pengelolaan air bersih di Kubu Raya semakin optimal dan mampu menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama di wilayah yang selama ini mengalami kesulitan akses terhadap air bersih yang layak. (dian)