Kubu Raya, BerkatnewsTV. Setelah dibukanya kembali Supadio menjadi bandara internasional dari sebelumnya domestik, penerbangan ke Kuching Malaysia pun diresmikan. Bahkan, rute penerbangannya juga melayani hingga ke Kuala Lumpur.
Maskapai yang telah melayani rute penerbangan perdana dari Bandara Internasional Supadio ke Malaysia (Kuching) – Kuala Lumpur tersebut adalah AirAsia, maskapai dari Negeri Jiran Malaysia pada Jumat (12/9) di Bandara Internasional Supadio yang terletak di Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat.
Di hari pertama pengoperasian, tingkat keterisian penumpang mencapai angka mengesankan yakni 85 persen untuk rute Pontianak–Kuching (PP), dan 94 persen untuk rute Pontianak–Kuala Lumpur (PP).
Setiap penerbangan AirAsia pada rute ini menggunakan pesawat berkapasitas 180 kursi. Penerbangan dari Pontianak menuju Kuching menempuh waktu sekitar 45 menit, sedangkan ke Kuala Lumpur membutuhkan waktu sekitar 1 jam 10 menit.
Yang cukup mengejutkan lagi, harga tiketnya lebih jauh murah ketimbang pergi ke Jakarta atau beberapa daerah lain di Indonesia. Masyarakat hanya cukup merogoh kantong Rp300-an ribu sudah bisa menikmati penerbangan ke luar negeri yakni Malaysia. Dan jika ingin ke Kuala Lumpur cukup menambah Rp100-an ribu saja.
Bahkan, harga tiket pesawat tersebut sangat jauh lebih murah ketimbang penerbangan ke dalam daerah Provinsi Kalimantan Barat sendiri seperti Sintang dengan harga Rp1,3 jutaan. Atau ke Ketapang dengan harga tiket Rp1,2 juta dan bahkan lebih mahal ke Puttusibau Kabupaten Kapuas Hulu dengan harga tiket Rp1,9 juta.
Head of Government Relations PT Indonesia AirAsia, Eddy Krismeidi Soemawilaga menyampaikan bahwa respon positif dari masyarakat menjadi indikator kuat akan besarnya potensi pasar penerbangan internasional dari Pontianak.
Baca Juga:
- AirAsia Layani Penerbangan dari Supadio ke Kuching dan Kuala Lumpur
- Bandara Internasional Supadio Buka Penerbangan Malaysia dan Singapura
“Kami melihat adanya antusiasme tinggi dari masyarakat, terlihat dari keterisian kursi yang sangat baik di hari pertama ini. Jika tren ini terus berlanjut, tidak menutup kemungkinan kami akan membuka kembali rute-rute luar negeri lainnya dari Pontianak,” ungkap Eddy.
Menteri Pengangkutan Sarawak, YB Dato Sri Lee Kim Shin dalam acara seremoni peresmian rute internasional baru di Bandara Internasional Supadio, Pontianak, Jumat (12/9) menegaskan bahwa kerja sama ini menjadi bagian dari pembangunan wilayah Borneo sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan budaya serumpun.
Ia menyebut bahwa konektivitas udara merupakan faktor krusial dalam mendorong pertumbuhan wilayah yang saling berbagi sejarah dan kedekatan geografis.
“Terutama pembangunan Borneo sebagai nadi pertumbuhan serumpun,” katanya.
Selain rute Pontianak–Kuching dan Pontianak–Kuala Lumpur, Lee juga mengungkapkan ketertarikannya terhadap potensi pembukaan rute baru antara Singkawang dan Kuching. Saat ini, menurutnya, hal tersebut sedang dalam tahap perencanaan oleh otoritas penerbangan Kuching.
“Kami melihat peluang besar pada rute Singkawang–Kuching. Prosesnya sedang berjalan di level perencanaan. Kami yakin hubungan antara Serawak dan Kalimantan Barat akan semakin intens, terutama dalam mendorong kesejahteraan masyarakat di kedua belah pihak,” jelasnya.
Ia juga menyebut dua bandara utama di Sarawak, yaitu Bandara Kuching dan Bandara Miri, sebagai aset strategis yang ke depannya bisa mendukung pembukaan rute lainnya ke wilayah Kalimantan Barat.
“Tidak menutup kemungkinan, Miri juga akan memiliki rute langsung ke Pontianak dan sebaliknya,” tegas Lee.(dian)