Pedagang Bendera Bingung Warga Cari Bendera One Piece

Pedagang Bendera Bingung Warga Cari Bendera One Piece
Pedagang musiman di perayaan HUT ke-80 RI di Jalan Alteri Supadio (Ayani 2) Sungai Raya, mulai menjamur di kawasan Jalan Arteri Supadio namun ia bingung pembeli mencari bendera one piece, Kamis (7/8/2025). Foto: dian/berkatnewstv

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Pedagang musiman di perayaan HUT ke-80 RI di Jalan Alteri Supadio (Ayani 2) Sungai Raya, mulai menjamur.

Salah satunya Abdul Aziz, warga Bandung Jawa Barat mulai mengadu nasib sejak 22 Juli hingga 31 Agustus 2025, dengan aneka jenis bendera merah putih berbagai ukuran kecil, sedang dan besar begitu pula umbul-umbul dapat kiranya ditukarkan dengan pundi-pundi rupiah.

Aziz tidak sendiri, ia bersama komunitas pedagang bendera merah putih yang berasal dari Bandung – Garut Jawa Barat menjajakan bendera di kiri kanan jalan.

“Kami satu komunitas pedagang musiman. Di titik A Yani ini saja ada sekitar 20-30 orang yang turun.” ucap Abdul Aziz saat ditemui berkatnewstv, Kamis (7/8).

Uniknya di tahun ini kata Aziz ada sebagian konsumen menanyakan penjualan bendera One Piece berwarna hitam dengan gambar ilustrasi tengkorak kocak pakai topi jerami.

“Ada yang nanyain, Abang, ada gak jual bendera One Piece. Saya sampai bingung, bendera apa? katanya yang hitam, ada silang gambar tengkorak,” kata Aziz menceritakan.

Rata-rata tambah Aziz, konsumen berasal dari supir mobil bak terbuka, atau pickup yang mencari bendera bergambar logo One Piece.

Baca Juga:

“Kebanyakan kol bak, mobil-mobil itu yang buat ngangkut pasir,” ucap Aziz sambil mengingat.

Sementara komunitas pedagang dari Bandung, jelas Aziz tidak menyediakannya dan permintaan tersebut tidak bisa dilayani.

“Dari kami nggak ada stok itu. Kita hanya jual bendera merah putih saja. Tapi warga memang ada yang cari-cari. Saya juga bengong kok ada nyari bendera One Piece. Saya cari-cari di media sosial. Ohhh ini benderanya,” tambah Aziz tampak kebingungan seraya menunjukan gambar di online.

Di sisi lain Aziz juga menyampaikan bahwa dibandingkan tahun sebelumnya, penjualan tahun ini berkurang.

“Kalau tahun kemarin agak lumayan, kalau sekarang agak kurang,” keluhnya.

Ia menduga, faktor ekonomi dan naiknya harga bahan pokok turut memengaruhi daya beli masyarakat terhadap atribut perayaan.

Meskipun demikian, ia bersama-sama komunitas penjual aksesoris HUT ke-80 RI berharap dapat mengumpulkan rupiah hingga akhir Agustus. (dian)