loading=

Prestasi Atlet Popda Kubu Raya Merosot

Prestasi Atlet Popda Kubu Raya Merosot
Atlet pelajar Kubu Raya harus menelan pil pahit diajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) tingkat Provinsi Kalbar 2025 lantaran hanya dapat menduduki ranking 7 dari 14 kabupaten/ kota dengan meraih 10 medali tanpa medali emas. Foto: ian/berkatnewstv

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Atlet pelajar Kubu Raya harus menelan pil pahit diajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) tingkat Provinsi Kalbar 2025 lantaran hanya dapat menduduki ranking 7 dari 14 kabupaten/ kota.

Kontingan Kubu Raya hanya mampu meraih 10 medali terdiri dari 5 medali perak dan 5 medali perunggu yang disumbangkan dari cabang olahraga atletik, karate, wushu, dan taekwondo. Tidak ada satu pun yang bisa meraih medali emas.

Merosotnnya prestasi Kubu Raya di ajang Popda Kalbar tahun 2025 ini tampaknya menjadi atensi khusus sebab sangat jauh berbeda dibandingkan beberapa tahun silam yang pernah berada di peringkat tiga besar.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kubu Raya Rini Kurnia Solihat, mengungkapkan sejumlah tantangan dan kendala yang dihadapi atlet Popda Kubu Raya.

Baca Juga:

“Memang di Popda ini setiap tahunnya event olahraganya berganti. Jika tahun lalu itu cabang beregu, kemudian tahun berikutnya cabang perorangan. Jadi setiap tahun cabang dan kelas itu berganti menyesuaikan sesuai arahan dari provinsi Kalbar,” tuturnya diwawancarai berkatnewstv Senin (30/6).

Rini mengungkapkan kalau di tahun ini bukan cabang olah raga unggulan yang sudah dilatih. Sehingga pelajar asal Kubu Raya memiliki tantangan sendiri, selain itu adanya penerapan domisili serta sekolah si atlet itu sendiri.

“Jadi basis dari atlet Popda ini adalah sekolah,” jelasnya.

Meskipun begitu, Rini mengharapkan ajang Popda ini menjadi pembelajaran atlet pelajar untuk berlatih dan berlawan tanding. Bukan raihan mendali, terlebih para atlet ini memiliki background seorang pelajar.

“Karena mereka merupakan atlet muda dan pelajar dan memang harus memiliki banyak ruang untuk berlatih dan bertanding. Dan Popda ini menjadi salahsatunya, tapi disisi lain walaupun mendali ini bukan target kita tetapi menjadi cerminan dan evaluasi bagi para pengurus cabang olahraga untuk memaksimalkan potensi atlet muda ini agar kedepannya atlet ini siap untuk menjadi atlet profesional,” terangnya.(dian)