Sanggau, BerkatnewsTV. Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (DKPTPHP) Sanggau berupaya menekan dampak musim kemarau yang diperkirakan bakal terjadi beberapa bulan kedepan. Antisipasi itu dilakukan untuk mencegah terjadinya gagal panen terhadap tanaman padi.
“Memang saat musim kurang hujan sangat berdampak pada proses budidaya pertanian. Yang pertama, berpengaruh adalah kondisi kurang air untuk kebutuhan di areal sawah. Baik air untuk pengolahan tanah saat membajak, untuk pertumbuhan padi umur muda. Kurang air di petakan sawah juga akan berdampak serangan orong-orong pada tanaman padi baru tanam,” kata Kepala DKPTPHP Kabupaten Sanggau, Kubin kepada wartawan, Rabu (14/5).
Dijelaskannya, kurang air ini juga berpengaruh pada tanaman sayuran. Yang mana petani sayur memerlukan air yang cukup untuk menyiram tanamannya.
“Sukurnya saat ini bulan Mei hingga Juni masih cukup air untuk tanaman padi di sawah. Demkkian juga untuk pertanian sayuran air masih cukup. Menurut perkiraan cuaca BMKG di wilayah Kabupaten Sanggau masih ada hujan hingga Juli 2025, setelahnya hujan mulai berkurang,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan langkah yang dilakukan Kementan, diantaranya telah digelar rakor teknis luas tambah tanam padi Kabupaten Sanggau oleh Kementan yang dilaksanakan di Aula Kodim 1204/Sanggau pada Jumat kemarin.
“Rakor kemarin itu dipimpin oleh Sekretaris Dirjen Tanaman Pangan Kemtan. Peserta rapat: tim Kemtan, Dinas KPTPHP, Kodim 1204/Sgu, Danramil se Kabupaten Sanggau, seluruh koordinator BPP, dan seluruh Manejer BP/Brigade Pangan,” terangnya.
Baca Juga:
“Dalam rapat itu diinstruksikan untuk penggunaan maksimal dukungan saprodi seperti irigasi dan alsintan dan saprotan seperti benih unggul dan pupuk,” ungkapnya.
Bagaimana dengan langkah yang dilakukan Dinas KPTPHP Sanggau?
“Kami bersinergi dengan para PPL untuk mendampingi, dan petani untuk percepatan tanam bulan Mei dan Juni 2025,” imbuhnya.
Kemudian, memaksimalkan penggunaan lahan sawah untuk segera tanam padi pada musim gadu ini. Petugas lapangan diminta untuk terus memantau perkembangan hama dan penyakit yang mengganggu pertumbuhan tanaman padi dan sayuran, dan mentoring, edukasi bagi petani,” tuturnya.
Selain itu, PPL diminta menginfokan kepada para petani untuk melakukan pemupukan tanamannya, dan PPL memantau penyaluran pupuk bersubsidi bagi petani.
“PPL diminta segera menyampaikan laporan realisasi luas tambah tanam padi kepada koordinator BPP untuk selanjutnya diteruskan ke Dinas KPTPHP untuk diproses lebih lanjut,” pungkasnya.(pek)