loading=

PKL Agus Salim Direlokasi ke Pasar Jarai

PKL Agus Salim Direlokasi ke Pasar Jarai
Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di sepanjang jalan H. Agus Salim Kelurahan Beringin Kecamatan Kapuas akan ditertibkan lantaran dinilai telah mengganggu dan melanggar ketertiban umum. Namun, Pemkab Sanggau telah memberikan solusi yakni PKL yang ditertibkan itu akan direlokasi ke Pasar Jarai. Foto: pek/berkatnewstv

Sanggau, BerkatnewsTV. Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di sepanjang jalan H. Agus Salim Kelurahan Beringin Kecamatan Kapuas akan ditertibkan lantaran dinilai telah mengganggu dan melanggar ketertiban umum.

Namun, Pemkab Sanggau telah memberikan solusi yakni PKL yang ditertibkan itu akan direlokasi ke Pasar Jarai.

“Nanti kita tempat mereka di lapak yang ada di dalam pasar Jarai,” kata Kepala bidang pasar Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disperindagkop dan UM) Sanggau, Andy Gustami diwawancarai, Jumat (18/4).

Andy mengaku akan segera berkoordinasi dengan Dinas terkait seperti Dinas PUPR (terkait perbaikan drainase), Sat Pol PP dan pihak Kecamatan untuk memastikan jadwal penertiban.

Baca Juga:

“Banyak konsumen ataupun masyarakat yang mengeluhkan kondisi di area itu. Terkesan kumuh sekali, terutama warga yang depan rumahnya ditempati para PKL, termasuk kantor-kantor yang didepan pagarnya ditempati PKL. Mereka tidak berdaya dengan keberadaan PKL ini yang semakin hari semakin menjamur dan sudah tidak ada jam offnya bahkan seperti membangun lapak permanen,” ungkapnya.

Andy menyebut bahwa sebelum menempatkan PKL di pasar Jarai, pihaknya terlebih dahulu akan melakukan pendataan jumlah para PKL yang selama ini berjualan disepanjang jalan H. Agus Salim.

“Kami data dulu. Kami sudah lama menunggu momen ini dikarenakan sudah menjadi tanggung jawab bersama, maka akan dilakukan bersama-sama juga sesuai tupoksinya,” terangnya.

Andy meminta para PKL, khususnya pedagang musiman Sabtu dan Minggu, terutama yang datang dari Pana dan Entakai untuk berjualan di halaman Pasar Jarai.

“Kami gratiskan, tapi hari Minggu sorenya harus sudah bersih tidak ada lagi yang berjualan. Karena hari Senin sampai Jumat wajib berjualan di dalam pasar Jarai lagi dengan menempati lapak-lapak yang sudah tersedia,” pungkasnya.(pek)