Kubu Raya, BerkatnewsTV. Sebanyak 200 orang pekerja sosial dari berbagai satuan sosial diharapkan mampu mendorong kaum termarjinalkan menjadi masyarakat yang maju.
Meskipun, upah yang diterima pekerja sosial ini minim dari standar upah, namun semangat perjuangan tanpa pamrih inilah yang menjadi landasan dalam memuliakan tugas yang emban.
Sekda Kubu Raya, Yusran Anizam mengemukakan peran penting dari pekerja sosial yang dibina oleh Dinsos Kubu Raya ini. Dalam pemetaannya ada 30 masalah sosial pernah terjadi di sembilan kecamatan Kubu Raya.
Satu diantaranya masalah masalah kemiskinan, dalam hal ini pekerja sosial turut menurunkan angka kemisikinan yang ada di Kubu Raya.
“Alhamdulilah dalam beberapa tahun terakhir angka kemiskinan kita terendah di Kalimantan Barat,” ujarnya usai membuka penguatan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) Dinsos Kubu Raya, Selasa (15/10).
Yusran merasa dinamika masalah sosial sangat kompleks. Dari 30 masalah sosial, yang pernah terjadi di Kubu Raya terutama dibatas wilayah hiterland kota diantaranya kesenjangan sosial penduduk berekonomi mapan dan sejumlah penduduk yang termasuk golongan tidak mampu.
Baca Juga:
- Pekerja Rentan akan Dilindungi BPJS Ketenakerjaan
- Pekerja Non ASN Meninggal Dunia Dapat Santunan BPJS Ketenagakerjaan
“Walaupun dinamika permasalahan sosial ini bertambah terus. Alhamdulilah dapat teratasi,” jelasnya.
Ia pun mengapresiasi para pekerja sosial ini dengan kehadirannya mampu berkontribusi dalam mengurangi beban anggaran daerah.
Baginya, potensi menjadi masalah sosial salah satunya bencana alam seperti bencana banjir, kebakaran, longsor dan lainnya tidak terlepas dari peran pekerja sosial ini.
“Kita sangat berterima kasih dan mengapresiasi teman-teman pekerja sosial ini yang jumlah sekitar 200 orang yang tersebar diseluruh wilayah Kubu Raya,” terangnya.
Sementara Kepala Dinas Sosial Kubu Raya, Wasilun menyatakan semakin banyak jumlah manusia maka semakin banyaklah urusan sosial.
Ia pun berharap kegiatan penguatan PSKS dapat meningkatkan kepekaan sosial yang terjadi dilingkungan sekitar.
“Secara keseluruhan ada 200 orang yang terhimpun dalam berbagai kesatuan, seperti agama, PKH, TKSK dan sebagainya. Sedangkan desa ada juga seperti karang taruna, namun lebih speksifikasi dengan permasalahan sosial. Kami juga punya akses terhadap karang taruna untuk mendapatkan informasi terkait dengan masalah sosial,” bebernya.(dian)