Kubu Raya, BerkatnewsTV. Pemkab Kubu Raya mendapatkan dana insentif sebesar Rp 6,3 miliar dari pemerintah pusat atas serapan anggaran yang telah mencapai 66 persen di triwulan III tahun 2024.
Menurut Pj Bupati Kubu Raya, Sy Kamaruzaman kucuran dana itu dinilai oleh pemerintah pusat atas keberhasilan Pemkab dalam tata kelola pendapatan daerah yang signifikan. Dengan nilai serapan anggaran sebesar 66 persen terhitung hingga saat ini.
“Dari 66 persen inilah kita diapresiasi oleh pemerintah pusat dengan memberikan insentif sebesar Rp 6,3 miliar,” ungkapnya di Sui Raya, Senin (7/10).
Kamaruzaman sebutkan dana insentif itu difokuskan keempat sektor yakni pendidikan, kesehatan, pengembangan ekonomi, dari Pemerintah pusat. Sedangkan infrastruktur masih menggunakan anggaran daerah.
Dari dana insentif ini Sy Kamaruzaman mengambil langkah kebijakan untuk pengadaan buku di bidang pendidikan. Sedangkan sektor kesehatan untuk dialokasikan ke fisik.
“Karena Kubu Raya ini berbicara dengan temografi, abritasi juga menunjukkan berbasis perkotaan, Perdesaan dan pulau maka kita lihat infrastruktur Puskesmas dan Pustu dari segi fisik memprihatinkan. Makanya kita putuskan rehab,” ucapnya.
Baca Juga:
- WTP Lima Kali Berturut-turut, Pemkab Sanggau Diganjar Dana Insentif dari Menteri Keuangan
- 33 Desa di Sanggau Dapat Insentif Tambahan Dana Desa
Sedangkan pengembangan ekonomi ia melirik potensi pasar tradisional yang jauh hari telah terbangun gedungnya. Namun di dua pasar desa Parit Baru yakni Menanjak dan Sejati masih terbilang sepi pedagang menempati.
“Malah memilih berdagang dijalan, tentunya menambah kumuh pembangunan. Untuk itulah kita ambil kebijakan dengan memberikan izin, kedua kita berikan kebebasan retribusi selama tiga bulan,” ujarnya.
“Alhamdulillah pasar bahagia (Supadio) sudah masuk, sekarang tinggal pasar Menanjak dan Sejati. Mintanya pedagang rehab, maka kita rehab dengan dana insentif,” tambahnya, lagi.
Tidak hanya itu, pihaknya juga memberikan kemudahan untuk menambah modal pedagang, dikatakannya para pedagang yang menempati dua pasar ini juga akan diberi akses di perbankan untuk mengembangkan usahanya.
“Untuk mereka (pedagang) mendapatkan KUR,” tegasnya.
Dari kucuran dana insentif ini tidak terlepas dengan tata kelola keuangan mulai berangsur membaik, dikatakan Kamaruzaman hal ini tidak terlepas dari berbagai pertemuan intens bersama kepala OPD dan Tim Anggaran (TAPD) untuk mencari sumber pendapatan. (dian)