Singkawang, BerkatnewsTV. Deklarasi kampanye damai seharusnya berakhir damai. Namun tidak terjadi di Singkawang justru berujung ricuh ketika deklarasi kampanye damai Pilwako Singkawang yang digelar KPU Singkawang, Senin (23/9).
Pemicunya hanya gegara bingkai piagam penghargaan yang diserahkan KPU Singkawang berbeda warna yaitu silver (perak) dan gold (emas).
Paslon Nomor Urut 3 Andi Syarif protes mendapatkan bingkai warna gold (emas). Sedangkan paslon Tjhi Cui Mie – Muhammadin mendapatkan bingkai warna silver (perak).
Andi Syarif langsung mengambil mic dan melakukan protes.
“Kenapa ada perbedaan warna piagam yang dibagikan kepada paslon. ini tidak adil,” kesal Andi.
Protes Andi Syarif mendapatkan tanggapan dari dari paslon lain yakni Muhammadin. Sehingga keduanya sempat berdebat di panggung. Dan Tjhai Cui Mie langsung menarik wakilnya agar tidak ikut campur.
Baca Juga:
Akibatnya, situasi mulai memanas. Pendukung Andi Syarif – Yusnita Fitriadi langsung merangsek ke panggung.
Aksi itu pun langsung dicegah oleh komisioner KPU Singkawang dan aparat keamanan yang berjaga. Andi Syarif dan Yusnita Fitriadi spontan langsung meninggalkan ruangan acara yang diikuti pendukungnya.
Namun pada akhirnya situasi dapat dikendalikan oleh pihak keamanan.
Ketua KPU Kota Singkawang Khairul Abror menegaskan bahwa tidak unsur kesengajaan dari pihaknya memberikan bingkai piagam penghargaan yang berbeda.
“Tidak ada unsur kesengajaan dari pihak KPU terkait perbedaan warna piagam deklarasi damai yang dibagikan kepada Paslon,” tegasnya.
Dia menjelaskan hal itu dikarenakan keterbatasan pemesanan bingkai berwarna yang dinilai netral, pihaknya hanya dapat memesan warna gold dan silver.
“KPU Kota Singkawang menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak atas kejadian tersebut,” pungkasnya.(uck)