Pontianak, BerkatnewsTV. Bank Indonesia mencatat dalam kurun waktu enam bulan sejak Januari – Juni 2024, transaksi Qris di Kalbar mencapai Rp1,5 triliun.
Kepala Perwakilan Bank Indoensia Provinsi Kalbar, N.A Anggini Sari menyebutkan angka transaksi itu meningkat 181,9 persen dibanding periode yang sama di tahun 2023.
“Sedangkan merchant QRIS di Kalbar tercatat berjumlah 350.911 atau meningkat sebesar 30,0 persen. Sebesar 63,3 persen dari jumlah itu merupakan usaha mikro (UMI),” bebernya diwawancarai usai pembukaan Pekan Qris Nasional, Senin (12/8).
Dari sisi volume, transaksi Qris di Kalbar pada paruh pertama tahun 2024 adalah sebesar 13,5 juta transaksi atau meningkat 229,0% dibanding periode yang sama tahun 2023.
Sedangkan jumlah pengguna Qris per Juni 2024 tercatat sebesar 682,1 ribu users, meningkat 37,9% year-on-year.
“Jumlah users tersebut, berkisar 23% dari jumlah penduduk dewasa di Kalbar. Sehingga, masih terdapat potensi penambahan jumlah users yang cukup besar,” tuturnya.
Baca Juga:
Menurut Anggini perkembangan itu menunjukan bahwa penggunaan QRIS telah dimaanfaatkan secara luar biasa oleh pedagang kecil. Diantaranya, warung/toko dan Pedagang Kaki Lima (PKL).
Ia melihat ketergantungan masyarakat terhadap uang tunai semakin hari kian berkurang sejak adanya Quick Response code Indonesia Standard (Qris) ini.
Karenanya Bank Indonesia akan memfokuskan penggunaan Qris di semua daerah, pemerintahaan dan para UMKM.
“Sebab Qris ini merupakan transformasi untuk mempermudah masyarakat melakukan transaksi pembayaran di berbagai sektor,” terangnya.
Sementara itu Pj Sekda Kalbar, Mohammad Bari mengungkapkan tahun 2022, Kalbar peringkat ke- 2 dalam Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) nomor 1 nya DKI Jakarta.
QRIS ini nantinya juga akan bisa mendukung program Pemerintah dalam meningkatkan transaksi keuangan, karena Kalbar ini 1 setengah kali pulau Jawa jadi transaksi itu sering terhambat.
“Saya ambil contoh misalnya dalam pembayaran pajak daerah masyarakat itu sebenarnya bukan tidak mau bayar pajak, tetapi jarak tempuh antara tempat tinggal ke tempat pembayaran pajak kendaraan mereka ongkosnya lebih besar daripada pajak yang dibayarkan. Mudah-mudahan dengan QRIS ini, itu semua bisa teratasi,” harapnya.
Bari menilai adanya Qris, transaksi jual beli lebih mudah, lebih aman dan lebih cepat. Namun tentu, merchant Qris harus terus diperbanyak.(egi)