loading=

OPINI–Pendidikan yang Berkualitas: Memahami Urgensi Pergantian Kurikulum

Pergantian kepemimpinan sering dianggap sebagai kunci perubahan kebijakan, dan hal ini telah menjadi pandangan umum di masyarakat. Banyak orang meyakini bahwa setiap aturan yang berlaku akan mengalami perubahan sejalan dengan pergantian pemimpin, karena dianggap memiliki unsur politik yang sesuai dengan kepentingan pemegang jabatan. Dalam konteks pendidikan, kurikulum selalu mengalami perubahan bergantung pada siapa yang menjabat sebagai Presiden atau Menteri.
Pergantian kepemimpinan sering dianggap sebagai kunci perubahan kebijakan, dan hal ini telah menjadi pandangan umum di masyarakat. Banyak orang meyakini bahwa setiap aturan yang berlaku akan mengalami perubahan sejalan dengan pergantian pemimpin, karena dianggap memiliki unsur politik yang sesuai dengan kepentingan pemegang jabatan. Dalam konteks pendidikan, kurikulum selalu mengalami perubahan bergantung pada siapa yang menjabat sebagai Presiden atau Menteri. Foto: ist/tmB

Pergantian kepemimpinan sering dianggap sebagai kunci perubahan kebijakan, dan hal ini telah menjadi pandangan umum di masyarakat. Banyak orang meyakini bahwa setiap aturan yang berlaku akan mengalami perubahan sejalan dengan pergantian pemimpin, karena dianggap memiliki unsur politik yang sesuai dengan kepentingan pemegang jabatan. Dalam konteks pendidikan, kurikulum pendidikan selalu mengalami perubahan bergantung pada siapa yang menjabat sebagai Presiden atau Menteri.

Saat ini, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., menjabat sebagai Kemendikbudristek sejak 21 April 2021 setelah dilantik oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo. Indonesia, beliau membawa perubahan kurikulum Pendidikan yang sudah ada menjadi sebuah kurikulum bernama Merdeka Mengajar.

Sebagai negara dengan populasi yang besar dan beragam, pemerintah selalu berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan guna membentuk generasi muda yang unggul dan adaptif. Salah satu perdebatan yang tengah berlangsung adalah sejauh mana pergantian kurikulum dapat menjadi langkah yang benar dalam memajukan sistem pendidikan kita.

Menyusuri Jejak Kurikulum: Apa yang Telah Kita Miliki?

Kurikulum 2013 (K13) telah menjadi landasan bagi dunia pendidikan di Indonesia selama beberapa tahun. Meskipun menyajikan kurikulum yang menyeluruh, beberapa pihak berpendapat bahwa perubahan zaman dan tuntutan global memerlukan suatu evolusi yang lebih mendalam dalam pembelajaran. Pendukung K13 menilai bahwa kurikulum tersebut telah membentuk pondasi pengetahuan yang kokoh bagi peserta didik. Namun, kritik muncul terkait ketidakmampuannya untuk menangkap perkembangan teknologi dan tuntutan dunia kerja modern. Pertanyaannya pun muncul: apakah kita perlu melakukan pergantian untuk menyongsong masa depan?

Pentingnya Adaptasi: Dunia Pendidikan dalam Era Digital

Seiring teknologi terus berkembang, pendidikan harus mampu menyesuaikan diri agar tetap relevan. Kurikulum Merdeka muncul sebagai jawaban terhadap tantangan ini. Menganut konsep fleksibilitas dan pemberdayaan peserta didik, kurikulum ini dianggap dapat menciptakan lulusan yang tidak hanya kompeten dalam ranah akademis tetapi juga mampu beradaptasi dan berinovasi.

Proses pembelajaran yang lebih berorientasi pada kegiatan dan pemecahan masalah diharapkan dapat melatih peserta didik untuk menghadapi tantangan di dunia nyata. Selain itu, penekanan pada keterampilan interpersonal, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis dianggap sebagai langkah maju menuju pendidikan yang lebih holistik.

Tantangan dalam Implementasi: Keseimbangan Antara Harapan dan Kenyataan

Meskipun visi Kurikulum Merdeka menggoda, skeptisisme muncul terkait implementasinya. Pihak yang meragukan kebijakan ini menyoroti ketidak jelasan panduan dan kurangnya persiapan bagi para pendidik. Bagaimana guru dapat mengadaptasi metode pengajaran mereka tanpa panduan yang jelas?

Selain itu, metode penilaian yang lebih holistik dianggap bisa menjadi tantangan tersendiri. Bagaimana kita mengukur kesuksesan peserta didik secara komprehensif tanpa mengorbankan akuntabilitas dan objektivitas?

Kesimpulan: Pendidikan yang Adaptif untuk Masa Depan

Pergantian kurikulum menjadi suatu kebutuhan yang muncul dari dinamika kodrat keadaan, kodrat alam dan kodrat zaman yang berubah. Hal ini membuat struktur kurikulum pun idealnya harus berubah untuk memenuhi kebutuhan dari kodrat yang berubah tersebut. Namun, perlu diakui bahwa implementasi perubahan ini memerlukan persiapan dan dukungan yang kuat dari semua pihak terkait. Pemerintah, pendidik, orang tua, dan masyarakat perlu berkolaborasi untuk menjembatani kesenjangan antara harapan dan kenyataan.

Dalam perjalanan menuju pendidikan yang lebih adaptif dan inklusif dan holistik, kita perlu mempertimbangkan secara hati-hati setiap langkah perubahan. Pergantian kurikulum menjadi bagian dari evolusi pendidikan kita menuju masa depan yang penuh peluang, dan penting bagi kita semua untuk terlibat secara aktif dalam mewujudkan visi misi Pendidikan nasional ini demi kebaikan dan kemajauan generasi yang akan datang.

Penulis:
Fergin Aquarius
Mahasiswa Pascasarjana UNIQ Al-QOLAM
Malang Jawa Timur