Tarakan, BerkatnewsTV. Seluruh wali kota yang tergabung dalam Apeksi Kalimantan sinergi turunkan stunting di daerahnya masing-masing.
Hal itu akan menjadi topik utama yang dibahas dalam Raker Komwil V Asosiasi Pemerintahan Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Regional Kalimantan pada 7 – 10 Oktober 2023 di Kota Tarakan Kalimantan Timur.
“Berbagai informasi maupun inovasi yang sudah baik diterapkan di daerah lain akan diterapkan di Singkawang. Sehingga perkembangan kota dan pembangunan bisa lebih maju,” kata Pj Sekda Kota Singkawang, Aulia Candra yang hadir di Raker Komwil V Apeksi Regional Kalimantan, Senin (9/10).
Ia sebutkan melalui Rapat Kerja Komisariat Wilayah V Apeksi Regional Kalimantan masing-masing kota bisa saling bertukar informasi dan inovasi. Dengan melihat perkembangan dan kemajuan yang diraih kota-kota di Kalimantan.
Rapat Kerja Apeksi Komwil V Kalimantan yaitu Strategi, Kebijakan dan Program Keluarga Berkualitas dan Kolaborasi Program untuk Penurunan Stunting serta Strategi, Kebijakan dan Program Perbaikan Status Kesehatan dan Gizi untuk Penurunan Stunting.
Dengan best practise Sistem Informasi Dokter Sekali Entry Resume Akan Terisi ( Si Dokter Serasi).
Baca Juga:
- Kunjungan ke Posyandu Rendah, Balita Stunting Sulit Dipantau
- Singkawang Naik, September Penentu Penurunan Stunting
Sementara itu Data Dinas Kesehatan dan KB Singkawang menunjukkan terdapat 19 ribu balita di Kota Singkawang. Namun tingkat kunjungannya ke Posyandu hanya berkisar diangka 3.500 – 7.000 balita.
Pj Wali kota Singkawang Sumastro menilai angka kunjungan tersebut masih tergolong sangat rendah. Dampaknya pemerintah sulit memantau tingkat stunting.
“Ini persentasenya masih sangat rendah, jadi bikin kita sulit memantau mana balita yang bebas stunting atau tidak,” ujarnya.
Kepada petugas Posyandu saat menyerahkan Donasi Program Orang Tua Asuh Anak Stunting di Posyandu Anggrek Bintang I Kelurahan Sanggau Kulor, Selasa (13/9), Sumastro meminta untuk bekerja ekstra melakukan pemantauan karena sejatinya mereka adalah pekerja kemanusiaan dan menjadi ujung tombak penuntasan stunting.
Serta aktif mengedukasi para ibu, terkait perencanaan kehamilan, memberikan perawatan sejak mengandung hingga menyusui, agar lahir generasi bangsa yang sehat dan hebat.(uck)