GPM 1.200 Paket Pangan Murah Diserbu Warga

Warga menyerbu Gerakan Pasar Murah di Sanggau Tim yang digelar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama dinas dan instansi. GPM ini menyiapkan sebanyak 1.200 paket pangan murah, Selasa (12/9).
Warga menyerbu Gerakan Pasar Murah di Sanggau Tim yang digelar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama dinas dan instansi. GPM ini menyiapkan sebanyak 1.200 paket pangan murah, Selasa (12/9). Foto: pek

Sanggau, BerkatnewsTV. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sanggau bersama dinas dan instansi terkait menggelar Gerakan Pasar Murah di kompleks pasar Seroja Kelurahan Beringin Kecamatan Kapuas.

TPID menyiapkan sebanyak 1.200 paket pangan murah yang dijual kepada masyarakat dengan harga Rp85 ribu per paket terdiri dari beras 5 kg, gula 1 kg dan minyak goreng 1 kg

Spontan saja, Gerakan Pasar Murah di Sanggau ini mendapat antusias masyarakat yang langsung menyerbu dan berdesakan ke lokasi.

“Tadi saya beli satu paket isinya beras 5 Kg, gula 1 Kg dan minyak goreng 1 Kg,” kata salah seorang ibu rumah tangga, Susianti ditemui disela antrean, Selasa (12/9).

Senada disampaikan Etik, yang menilai Gerakan Pasar Murah ini dapat menghemat biaya.

“Lumayan hematlah, apalagi sekarang ini harga beras naik, kalau berbelanja di sini kan lebih hemat, sisanya untuk keperluan lain,” ucapnya.

Baca Juga:

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Ketahanan Pangan, Hortikultura dan Perikanan Sanggau, Kubin mengatakan Gerakan Pasar Murah (GPM) untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat.

“Banyak vendor yang berpartisipasi diantaranya Bulog Sanggau, kelompok petani cabai di Menyabo, Indomaret, Alfamart, Wings food, Indofood dan beberapa pelaku ekonomi lainnya. Ada 1.200 paket yang disiapkan Bulog ditambah dengan vendor lainnya,” terangnya.

Sementara itu, Sekda Sanggau, Kukuh Triyatmaka mengatakan Gerakan Pangan Murah di Sanggau ini merupakan gerakan nasional yang ditopang oleh Bulog dan pelaku ekonomi agar tidak terjadi inflasi yang tinggi di masyarakat.

“Untuk diketahui bahwa pola dan waktu panen yang berbeda di setiap daerah penyuplai bahan pangan menyebabkan terjadinya perbedaan distribusi dan dapat berakibat pada inflasi,” terangnya.

Di Sanggau, lanjut Kukuh, meskipun situasi pangan stabil tapi ada kemungkinan ketersediaan terganggu sehingga pemerintah berkomitmen untuk penyediaan pangan bagi masyarakat melalui pasar murah.

“Akses harus tetap terjaga. Pemerintah meyakinkan bahwa beras dalam situasi aman termasuk kebutuhan pangan yang lain. Pekan ini harga telah kembali normal untuk beras. Ketersediaan beras Sanggau berjumlah 120 ton. Jumlah tersebut masih sangat aman. Mudah-mudahan masih bisa tetap terjaga ketersediaannya,” pungkasnya.(pek)