Sanggau, BerkatnewsTV. Ribuan warga Sanggau tetap antusias melaksanakan Salat Idulfitri kendati cuaca turun hujan. Seperti di halaman Kantor Bupati Sanggau, Sabtu (22/4. Bertindak selaku Imam adalah H. Khairuddin dan Khotib Kepala Kantor Kementerian Agama Sanggau H. Anuar Akhmad.
Anuar Akhmad menyampaikan pentingnya tindaklanjut usai melaksanakan puasa ramadan 1444 H. Diantara tindaklanjut ibadah Ramadan secara bersama-sama kita kuatkan langkah ke depan untuk kehidupan yang lebih baik sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Setidaknya, lanjut Anuar, ada tiga langkah penguatan dimaksud. Penguatan pribadi untuk menjadi pribadi yang lebih tangguh. Ketangguhan pribadi muslim tercermin pada komitmen atau keterikatan yang kuat terhadap ajaran Islam, bukan menjadi pengekor, ikut-ikutan, apalagi taklid buta.
“Ketangguhan pribadi juga tercermin untuk selalu berupaya memahami ajaran islam secara utuh, karenanya lanjutkan ramadan dengan banyak mempelajari ajaran Islam, miliki semangat menghadiri majelis ilmu, materinya yang terarah dan berkesinambungan. Semangat membaca buku tentang Islam harus menjadi budaya kita,” ujar Anuar menasehati.
Baca Juga:
Kedua, penguatan ketahan keluarga. Keluarga yang tangguh mampu menghadapi berbagai persoalan keluarga tanpa harus mengalami kegoncangan, apalagi kepanikan hingga melakukan hal-hal yang tidak benar. Keharmonisan (dalam rumah tangga) membuat kita bisa menghadapi persoalan dengan tenang. Karena itu diperlukan rasa cinta dan tanggungjawab dalam keluarga.
“Memiliki ketahanan keluarga membuat keluarga kita bisa berkontribusi dalam manfaat, sebagai apapun peran yang bisa dimainkan. Keluarga harus menjadi prioritas utama. Oleh karenanya, rumah harus kita fungsikan seperti masjid, harus ada ibadah yang kita lakukan di rumah seperti shalat Sunnah, dzikir dan tilawah Qur’an. Rumah juga harus kita jadikan seperti madrasah atau sekolah untuk membentuk karakter keluarga yang baik,” ungkapnya.
Ketiga, yang juga harus diperkuat adalah konsolidasi masyarakat. Untuk itu, basisnya adalah masjid yang harus dimaurkan dan dikelola dengan manajemen modern.
‘Orang tua kita dahulu sudah mengurus Madjid dengan sangat baik dimasanya, sekarang masa itu sudah berubah sangat pesat, maka diperlukan kreatifitas mengurus masjid dan pengurus masjid mau melibatkan semua komponen jamaahnya memakmurkan masjid. Masjid tidaknya hanya difungsikan sebagai tempat ibadah tetapi juga tarbiyah, utamanya pembinaan akhlak umat agar kuat menghadapi berbagai tantangan zaman,” pungkasnya. (pek)