Sambas, BerkatnewsTV. Banjir di Sambas telah merendam 1.112 hektare lahan sawah dan 100 hektar komoditas hortikultura.
Meski kawasan pertanian yang terendam cukup luas , petani tidak mengalami kerugian yang berarti. Padi milik petani terselamatkan oleh masa panen yang telah berakhir pada saat terjadi banjir.
“Ndak ada masalah dengan padi petani karena pada saat banjir melanda, petani barusan panen sekalipun yang panen ketika banjir jumlahnya tidak banyak sehingga padi bisa terselamatkan,” kata Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sambas, Elyandri Jumat (10/3).
Namun ia akui memang ada tanaman semai yang baru 3 atau 4 hari ditanam yang puso dan harus ditanam kembali apabila banjir sudah tidak ada.
Baca Juga:
“Tapi untuk umur tanaman yang sudah mencapai 2 minggu biasanya
kalau banjirnya langsung surut masih bisa diselamatkan. Tidak ada masalah,” pungkasnya.
Data yang dikemukakan Kabid Hortikultura Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Sambas, Apriadi diperkirakan tanaman Hortikultura yang gagal panen luasnya mencapai 100 hektare.
Kawasan terparah antara lain di Kecamatan Pemangkat, Jawai dan Jawai Selatan, Salatiga, Tebas, Tangaran dan Tekarang.
“Adapun jenis hortikultura yang gagal panen seperti sayur mayur, semangka, cabe, dan bawang. Untuk tanaman keras seperti kelapa dan jeruk lebih tahan dari banjir sehingga kemungkinan gagal panen atau mati sangat kecil,” jelasnya.(ndra)