Kisah Relawan Kemanusian di Kalbar Bantu Tanpa Perbedaan

Ketua FRKP Bruder Stephanus Paiman saat melayat anggota yang beragama Islam sekaligus menyerahkan bantuan.
Ketua FRKP Bruder Stephanus Paiman saat melayat anggota yang beragama Islam sekaligus menyerahkan bantuan. Foto: fan

Pontianak, BerkatnewsTV. Siapa pun pasti akan mengenal Relawan Kemanusiaan Pontianak atau yang disingkat FRKP. Aksi nyatanya telah banyak dirasakan warga Kalimantan Barat (Kalbar) hingga ke pelosok bahkan termasuk beberapa daerah di Indonesia.

Lembaga kemanusiaan yang berdiri pada 25 Januari 2006 silam yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan ini telah memiliki akta notaris pendirian dan terdaftar di Kementerian Dalam Negeri.

FRKP dipimpin oleh Stephanus Paiman OFM Cap, seorang bruder Katolik yang berciri khaskan berkepala plontos.

Kendati dipimpin oleh seorang bruder, Stephanus juga merangkul pengurus FRKP lainnya yang beragama Islam untuk bersama-sama membantu warga Kalbar yang membutuhkan bantuan, satu diantaranya Teuku Iskandar sebagai Wakil Ketua.

“Sebab FRKP berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dengan semangat cinta kasih dan kedamaian. Sehingga sepatutnya setiap umat mempunyai hak dan kewajiban membantu sesamanya,” tutur Stephanus.

Seuai dengan visinya, FRKP telah banyak memberikan bantuan kepada warga marginal tanpa membedakan suku dan agama seperti buruh, petani, nelayan, penyandang disabilitas dan kelompok warga miskin lainnya.

Bantuan yang diberikan antara lain berupa sembako, pendampingan sosial, pendampingan hukum, pendidikan, kesehatan hingga sarana kendaraan ambulance gratis.

Misinya adalah pembangunan survival sistem (tata bangkit) kehidupan warga marginal dalam bidang pembangunan sistem pendidikan alternativ anak dan remaja, pembangunan fisik dan non fisik lingkungan, pembangunan sistem swadaya ekonomi serta pembangunan sistem kesehatan.

Baca Juga:

Kiprah FRKP telah melalang buana hingga ke beberapa daerah di Indonesia dalam memberikan bantuan. Antara lain seperti Gempa Padang, Sumatera Barat, tsunami di Sikakap Mentawai, Gunung Merapi, Kabanjahe di Sumatera Utara, meletusnya gunung Merapi dan Gempa Palu.

Termasuk pembagian sembako untuk korban banjir di hulu Kabar serta pembagian sembako saat pandemi Covid-19 merebak di tahun 2020 – 2021.

Kisah menarik FRKP di penghujung tahun 2022 yakni saat memberikan bantuan ambulance gratis kepada warga dari berbagai agama yakni Islam, Kristen, Katolik dan Budha.

Saat itu, Stephanus melayat salah satu warga marginal beragama Islam yang pernah tinggal di FRKP. Ia pun memberikan sedikit bantuan untuk proses biaya pemakaman.

“Bantuan ini spontanitas saja karena melihat kondisi keluarga almarhum yang kurang mampu. Jadi kami tergerak untuk memberikan bantuan. Apalagi ini telah menjadi niat saya. Semoga bermanfaat,” ucap Stephanus.(tmB)