Pontianak, BerkatnewsTV. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit
(Gapki) Kalbar apresiasi Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalbar menggelar seminar sawit.
“Ini sangat tepat, kami mendukung AMSI gelar seminar sawit,” kata Ketua Gapki Kalbar Purwati Munawir.
Pernyataan itu disampaikan Purwati saat menerima audiensi pengurus AMSI Kalbar di Sekretariat Gapki Kalbar, Jumat (12/8).
Sebab menurutnya, media massa yang tergabung dalam AMSI Kalimantan Barat (Kalbar) berperan penting menyampaikan informasi yang sebenarnya tentang sawit.
“Selama ini pemberitaan tentang sawit selalu yang negatif padahal tidak semuanya begitu. Banyak peluang yang sebenarnya bisa dikelola masyarakat dengan adanya perkebunan sawit,” tuturnya.
Ia mencontohkan koperasi bisa mengambil pekerjaan yang dibutuhkan oleh perusahaan seperti pembangunan infrastruktur, perumahan, pembersihan lahan dan lain sebagainya.
Selain itu, masyarakat bisa menanam jenis tanaman lain diantara pohon sawit seperti, cabai, sayur mayur dan lainnya.
“Jadi sebenarnya banyak yang bisa digarap masyarakat, tidak hanya mengharapkan dari sawit saja. Peluang ini semua harus jeli dilihat masyarakat agar bisa dikelola,” ucapnya.
Peluang peluang ini tambah Purwati telah dilakukan masyarakat di Sumatera Utara. Gapki kunjungan ke salah satu perusahaan perkebunan yang sudah berdiri sejak 1921, sebelum Indonesia merdeka.
Baca Juga:
“Di sana dalam sebulan masyarakatnya bisa mendapat hampir Rp10 juta per bulan. Mereka tidak hanya dari sawit saja tapi juga jeli melihat peluang sekitar perkebunan. Artinya, adanya perkebunan bermanfaat untuk masyarakat sekitar,” terangnya.
Namun mirisnya tambah Purwati banyak masyarakat yang menjual lahannya ke pihak luar. Akibatnya, perusahaan terpaksa mengambil orang luar Kalimantan sebagai pekerja, seperti dari Jawa atau Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
“Ini lah yang sebenarnya tidak kami inginkan. Tapi kami akhirnya harus mendapat protes dari masyarakat “ ungkapnya.
Namun diakui Purwati ada juga perusahaan yang nakal. Akan tetapi ternyata bukan anggota Gapki. Begitu ada permasalahan baru lah mau menjadi anggota.
“Dari total 365 hanya sekitar 70 perusahaan sawit yang tergabung di Gapki. Selebihnya belum gabung,” ujarnya.
Purwati berharap seminar sawit yang digelar AMSI Kalbar dapat membantu memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi di perkebunan sawit yang kemudian ada ada tindak lanjutnya dari semua pihak.
Ketua Panitia L Sahat Tambunan mengatakan Gapki nantinya akan menjadi salah satu pemateri bertajuk tantangan dan peluang industri perkebunan kelapa sawit.
“Oleh karenanya audiensi AMSI dalam rangka meminta Gapki bersedia menjadi narasumber pada tanggal 5 September 2022,” ucapnya.
Ketua AMSI Kalbar Kundori menambahkan, seminar sawit ini rangkaian dari pelantikan pengurus AMSI Kalbar periode 2022 – 2025 sekaligus rakerwil.
“Semoga seminar sawit ini akan menjawab permasalahan seputaran sawit yang sedang marak terjadi saat ini di Kalbar,” jelasnya.(rob)