Pontianak, BerkatnewsTV. Konfrensi Wilayah (Konferwil) PW Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalbar direncanakan akan dihelat pada bulan September 2022.
Rencana tersebut disepakati berdasarkan hasil rapat secara virtual pada 9 Februari 2022 lalu.
“Hasil rapat konsulasi SC bersama Ketua Tanfidziah dan Rois Syuriah telah disepakat bahwa Konferwil dilaksanakan pada bulan September mendatang,” kata Bendahara OC Konferwil PWNU Kalbar, Mahcrus Effendi kepada BerkatnewsTV, Kamis (31/3).
Ia sebutkan Konferwil PWNU Kalbar rencananya akan dibuka langsung oleh Ketua PB Nahdlatul Ulama yang telah dijadwalkan untuk hadir.
Namun sebelumnya, PWNU Kalbar akan melaksanakan rapat kerja wilayah (rakerwil) di bulan Mei setelah lebaran, bertepatan dengan kepulangan Ketua Tanfidziah Hildi Hamid dari Azerbaijan yang ditugaskan sebagai Duta Besar Indonesia untuk Azerbaijan.
“Di bulan Mei itu juga sekaligus peletakan batu pertama dimulainya pembangunan kantor Sekretariat PWNU Kalbar,” ucap Mahcrus yang juga Wakil Sekretaris PWNU Kalbar.
Diketahui masa kepengurusan PWNU Kalbar periode 2017-2022 telah berakhir 24 Februari 2022. Namun masa khidmatnya telah diperpanjang selama enam bulan kedepan.
Baca Juga:
- NU Ingatkan Berhenti Mengoyak Persatuan Dengan Narasi Kebencian
- NU Kubu Raya Terbitkan Tiga Rekomendasi
Sementara itu Sekretaris PWNU Kalbar Hasyim Hadrawi menambahkan penataan organisasi NU merupakan agenda strategis yang sedangkan dilaksanakan PBNU pasca Muktamar Lampung 2021.
“Penyegaran pengurus, penataan struktur lembaga dan lajnah sehingga membentuk badan khusus adalah langkah organisatori yang diambil PBNU,” jelasnya.
Di sisi lain, konsolidasi menyelaraskan agenda dan program prioritas juga sedang intensif dilakukan PBNU dengan menggandeng berbagai kementerian dan lembaga pemerintah.
Ia sebutkan tema merawat jagad membangun peradaban sedang diterjemahkan dalam kerangka operasional dengan strategi dan pendekatan mutakhir.
“Oleh kareanya konsolidasi, penataan dan penyelarasan menjadi kata kunci yang harus ditransformasikan ke seluruh jenjang tingkatan pengurus,” ucapnya.
Hal ini menurutnya semata-mata mengefektikan kerja organisasi agar optimal melayani kebutuhan Jami’iyah dan Jama’ah An Nahdliyah.(tmB)