Pontianak, BerkatnewsTV. DPRD Kalbar mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar untuk membangun sebuah sistem pencegahan dini kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Sebab Wakil Ketua Komisi V DPRD Kalbar Tony Kurniadi menilai pencegahan terhadap bencana terutama karhutla masih lemah, belum menunjukan kesungguhan serta keseriusan dalam pencegahan.
“Karhutla di Kalbar sering kali terjadi setiap tahun apalagi jika musim kemarau sehingga menimbulkan kabut asap pekat. Jelas ini berdampak tidak hanya dari kesehatan akan tetapi juga semua aspek termasuk ekonomi,” tuturnya.
Hal itu disampaikan Tony saat Komisi V DPRD Kalbar melakukan rapat kerja dengan BPBD Kalbar terkait pencegahan dan penanggulangan bencana di Kalbar, Senin (21/3).
Maka menurut Toni seyogyanya BPBD Kalbar lakukan kajian komprehensif terhadap pencegahan dan penanggulangan bencana karhutla.
“Soal karhutla, tidak hanya sekadar bicara bagaimana kita lakukan pada saat penanggulangan akan tetapi bagaimana mengantisipasi sebelum terjadi,” ujarnya.
Baca Juga:
Apalagi tambah politisi PAN ini, sekarang kemajuan IT sudah dapat diketahui jika musim kemarau bakal terjadi yang berpotensi kerap terjadi karhutla.
“Maka harus ada inovasi-inovasi dengan membangun sebuah early warning system atau sistem pencegahan dini. Misalnya membuat parit-parit di daerah yang berpotensi terjadi karhutla, reboisasi, penyuluhan dan edukasi secara masif terhadap masyarakat,” imbaunya.
Termasuk peningkatan SDM di lapangan. Menurut Tony perlu gandeng TNI/Polri maupun stakeholder terkait lainnya yang juga mempunyai kekuatan untuk pencegahan, penindakan, penanggulangan hingga penyuluhan.
Terhadap perusahaan sawit, Tony meminta agar pemda memberikan penekanan untuk melakukan pencegahan. Namun jika terjadi karhutla di areal konsesi lahannya maka dilakukan tindakan tegas sebagai efek jera.
“Jangan lengah dan terlena. Harus dipikirkan keselamatan dan keamanan masyarakat lain,” pungkasnya.(rob)