Penghinaan Edy Mulyadi, Gubernur Kalbar: Katak Dalam Tempurung

Gubernur Kalbar, Sutarmidji
Gubernur Kalbar Sutarmidji Foto: dok

Pontianak, BerkatnewsTV. Gubernur Kalbar Sutarmidji juga kesal dan marah atas pernyataan Edy Mulyadi yang menyebut Kalimantan tempat jin buang anak.

Midji menilai Edy Mulyadi tidak memahami kondisi di Pulau Kalimantan apalagi tidak pernah datang menginjakan kakinya.

“Yang suka ngomong kayak gitu itu sebetulnya orang yang tak paham. Memangnya mereka sudah hebat. Mereka seperti katak dalam tempurung. Memangnya mereka pernah ke Kalimantan. Mainnya cuma sekitar rumah ke kantor, rumah ke kantor. Mainnya kurang jauh,” kesal Midji, Selasa (25/1).

Menurut Midji, kalau Edy Mulyadi datang langsung ke Kalimamtan maka akan melihat langsung kondisinya.

“Coba dia datang ke Kalimantan Barat. Datang ke Kalimantan Selatan. Dia lihat langsung kondisi kita di sini. malahan lebih bagus daerah kita. Karena luas wilayah kita saja, bayangkan kapuas hulu itu dibandingkan Jawa Barat ditambah Banten masih luas Kapuas Hulu. di situ ada hutan lindung, dan sebagainya,” bebernya.

Baca Juga:

Midji pun mendukung warga Kalbar melaporkan Edy Mulyadi ke Polda Kalbar.

“Saya menyilakan masyarakat Kalbar yang melapor ke Polda sudah ada beberapa. Tadi saya tanya pak kapolda, beliau bilang akan teruskan ke Bareskrim Mabes Polri,” ungkapnya.

Midji juga menyatakan dukungannya perpindahan Ibu Kota Negara baru dari Jakarta ke Paser Penajam Utara di Kalimantan Timur.

“Sebab semua aspek ada di Kalimantan. Aspek yang membuat Indonesia cerah ke depannya. Tambang kita besar, hutan kita masih. Pilihan yang paling pas dan tepat untuk Kalimantan,” ucapnya.

Midji menilai komitmen Jokowi melakukan pembangunan sudah terbukti dan teruji. Hal itu dinilainya dari berbagai pembangunan yang telah dilakukan di Kalbar.

“Saya yakin karena kalau pak Jokowi bilang A pasti teruji. makanya kalau beliau janji, insya allah tak perlu diingatkan. seperti misalnya jembatan sungai sambas besar, sudah putus tender. kemudian saya waktu mau bangun Rumah sakit ini, pas ketemu beliau, saya minta alkes, sekarang sudah dikirim sekitar Rp145 miliar. kalau tidak begitu, mungkin lebih mahal alkes daripada gedungnya. nanti akan ada bantuan lagi seperti penanganan penyakit jantung dan sebagainya,” pungkasnya.(tmB)