Jalan Nasional di Sanggau Longsor

Pantuan udara separuh badan jalan nasional di Kilometer 10 Jalan Jenderal Sudirman, Kapuas tergerus longsor.
Pantuan udara separuh badan jalan nasional di Kilometer 10 Jalan Jenderal Sudirman, Kapuas tergerus longsor. Foto: ist

Sanggau, BerkatnewsTV. Untuk kedua kalinya penyangga atau penguat tebing jalan negara di jalan jendral Sudirman longsor. Kejadian pertama terjadi di depan Taman Makam Pahlawan Patriot Bangsa, Jalan Jenderal Sudirman, Kilometer 8, Kelurahan Bunut, pada Jumat (22/10), kini kejadian serupa kembali terjadi bahkan jauh lebih parah.

Minggu (7/11) kemarin, hampir separo badan jalan nasional di Sei Mawang jalan nasional kilometer 10 yang menjadi akses penghubung empat Kabupaten di wilayah timur Kallbar, tergerus longsor.

Longsornya jalan nasional yang kedua kalinya itu akibat guyuran hujan deras seharian penuh. Longsor itu menyisakan ancaman pergerakan tanah yang dapat menyebabkan badan jalan tergerus longsor seluruhnya.

Tidak jauh dari titik longsor pertama, penguat tebing jalan nasional lainnya yang berada di Desa Sungai Mawang, Kecamatan Kapuas juga mengalami longsor. Bahkan, pagar pengaman jalan ambruk dan terjadi keretakan yang cukup dalam di tengah badan jalan tersebut.

Pantauan di lapangan, dua titik jalan nasional yang terdampak longsor itu sudah dipasang police line, peringatan adanya longsor serta rambu lalu lintas untuk memandu pengendara yang melintas. ,

Selain itu, dipasang juga rambu pengaman proyek di lokasi kedua, tepatnya di jalan nasional yang berada di Desa Sungai Mawang. Keretakan badan jalan tersebut tengah ditangani, dengan cara rongga jalan yang retak diisi aspal hingga ke permukaan jalan.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sanggau John Hendri mengatakan, penanganan sementara jalan nasional bersama lintas sektoral sudah dilakukan, terutama agar arus lalu lintas tidak tersendat.

Baca Juga:

“Penguat tebing yang longsor sekitar 40 meter dan jalan yang retak sekitar 25 meter dengan kedalaman 5 meter. Dua titik longsor ini cukup berat dikerjakan secara permanen. Kami melakukan pelebaran badan jalan supaya arus kendaraan tidak tersendat,” ujarnya, Senin (8/11).

Selain itu, John Hendri menyebut, juga dipasang terpal pada bagian tebing jalan yang longsor guna mengantisipasi longsor susulan yang lebih berdampak buruk lagi. Ketika hujan, air tidak langsung jatuh ke titik longsor.

“Ini jalan nasional, akses jalan penghubung ke Sekadau, Melawi, Sintang dan Kapuas Hulu, tidak boleh putus,” ucapnya.

Dikatakan John, penanganan jalan secara permanen belum bisa dilakukan. Karena semuanya harus dilakukan dengan perencanaan yang matang.

“Sudah masuk dalam perencanaan, karena bagaimanapun juga tidak mungkin besok lusa langsung dikerjakan secara permanen. Kita harus membuat konsep dulu, pertama mungkin juga pematangan lahan yang longsor dengan cerucuk kayu. Setelah itu baru kita lakukan pekerjaan yang permanen,” terangnya.

Namun, John Hendri memastikan tim perencanaan sudah bekerja untuk merancang kembali supaya badan jalan ini bisa tetap fungsional.

“Sudah akhir tahun juga ya. Tentunya nanti, kalau sekiranya dana bencana bisa cepat keluar, akhir tahun sudah bisa mulai atau awal tahun 2022 sudah dikerjakan,” ucapnya.

Kapolsek Kapuas Iptu Heri Triyana mengimbau pengendara yang melintasi dua titik longsor tersebut agar berhati-hati, mengingat jalur dibuat satu arah.

“Kita standby-kan personel kita untuk mengatur lalu lintas. Tetap berhati-hati, selalu jaga keselamatan. Tanah yang sedang longsor ini sudah menggerus ke dalam. Apabila hujan lagi akan mudah longsor,” tuturnya. (pek)