Sintang, BerkatnewsTV. Pemprov Kalbar mengirimkan bantuan untuk korban banjir di Kabupaten Sintang.
Bantuan yang dikirimkan antara lain 15 ton beras dan 600 kardus mie instan, kasur, dan makananan siap saji.
Bantuan secara simbolis diserahkan Wagub Kalbar Ria Norsan kepada korban banjir Kamis (28/10) di beberapa titik lokasi dengan menyusuri sungai menggunakan speed boat dan perahu LCR, yaitu di Kelurahan Mengkurai, Kelurahan Alai, Kelurahan Kapuas Kiri Hulu, dan Desa Sungai Ana.
“Setelah melihat langsung ke lapangan, kondisi masyarakat yang terdampak banjir sangat memprihatinkan,” ucap Ria Norsan.
Norsan mengimbau Pemkab Sintang proaktif membantu masyarakat yang sedang mendapatkan musibah.
“Seperti yang sudah kita lihat, rumah mereka terkena banjir, sehingga tidak bisa menyiapkan makanan. Oleh karena itu, saya meminta Pemkab Sintang untuk bisa menyiapkan makanan siap saji agar masyarakat yang terkena banjir bisa langsung menikmati makanan tersebut.
Sementara itu Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan bantuan yang disalurkan berasal dari relawan gabungan atau para donatur.
“Kami juga menambahakan bantuan berupa beras, minyak goreng, air mineral, gula pasir, pampers dan bahan pokok lainnya,” ungkap Sutarmidji.
Baca Juga:
“Saya sudah perintahkan Wakil Gubernur bersama tim Tagana dari Dinas Sosial Prov Kalbar dan BPBD Prov Kalbar untuk meninjau secara langsung dan melakukan koordinasi bersama guna menyusun langkah penanganan banjir serta menginventarisir bantuan apa saja yang diperlukan di lapangan. Tidak hanya kebutuhan pokok, namun juga obat – obatan. Jika obat-obatan kurang, kami akan segera suplai dari pemprov kalbar, dan harus sesuai prosedur,” ujarnya.
Menurutnya, berdasarkan laporan yang diterimanya untuk kondisi terakhir di daerah-daerah banjir sempat mengalami surut, namun beberapa hari yang lalu kembali hujan.
“Kondisi air sempat surut, tapi kemarin hujan lagi khususnya pada wilayah Sintang, Kapuas Hulu, Melawi dan Sanggau,” paparnya.
Gubernur pun berencana akan melakukan pengiriman surat ke Kementerian PUPR guna melakukan pengerukkan di muara sungai kapuas agar dapat meminimalisir resiko banjir yang terjadi.
“Saya akan menyurati Kementerian PUPR untuk dapat melakukan pengerukan alur Kapuas terutama d wilayah muara. Perkiraan saya dua tahun ini tidak pernah di keruk sehingga sedimentasinya tinggi, arus keluar air juga menjadi lamban, sehingga harus ada pengerukan di muara di alur kapuas. Dulu waktu di Pelindo tiap tahun dikeruk, namun untuk saat ini mungkin sudah 2-3 tahun tidak ada pengerukan. Itu mungkin menjadi salah satu penyebab pendangkalan alur Kapuas,” ungkapnya.(irf/aws/tmB)