Pilu Keluarga Sambut Kedatangan Jenazah Sertu (Arm) Ambrosius

Isak tangis sambut kedatangan Jenazah Sertu Anumerta Ambrosius Apri Yudiman saat tiba di Makodim 1205/stg yang diberangkatkan dari Papua
Isak tangis sambut kedatangan Jenazah Sertu Anumerta Ambrosius Apri Yudiman saat tiba di Makodim 1205/stg yang diberangkatkan dari Papua. Foto: susi

Sintang, BerkatnewsTV. Isak tangis sambut kedatangan Jenazah Sertu Anumerta Ambrosius Apri Yudiman anggota TNI AD yang gugur dalam penugasan di Distrik Aifat Selatan, kabupaten Maybrat, Papua Barat korban keberingasan Kelompok Sparatis Teroris (KST) pada Kamis,(2/9).

Keluarga dekat Ambro yakni Andreas mengaku sangat sedih ketika mendapat kabar wafatnya keponakanya tersebut.

“Saya sangat kaget dan sedih saat mendapat kabar keponakan saya , meninggal ditempat tugas jadi korban KST,”ujarnya.

Pasalnya dirinya sering wanti-wanti terhadap keponakanya tersebut agar tidak jauh dari senjatanya.

“Saya sering pesankan kepada keponakan , ditempat tugas jangan pernah jauh dari senjatanya, senjata itu ibarat istrimu maka jangan pernah jauh dari senjata itu tidurpun dibawa,tapi mau bagaimana lagi kalau memang maut sudah menjemput,” katanya sedih.

Dikatakanya dia mewakili keluarga besar almarhum mengucapkan terimakasih kepada semua pihak baik pemerintah dan TNI yang telah mengurus kepulangan jenazah Ambrosius.

“Kami mewakili keluarga besar mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah dalam hal ini TNI yang telah mengurus kepulangan keponakan kami hingga ke kampung halaman,” ujarnya.

Kendati demikian dia mengaku perih menyambut kedatangan jenazah keponakanya , yang diharapkan datang membawa pangkat tetapi datang sudah menjadi jenazah.

“Saya sangat perih pilu menyambut kedatangan jenazah keponakan, didalam doa dia pulang dari tugas membawa pangkat , namun ini dia pulang sudah jadi jenazah,” katanya sambil meneteskan air mata.

Dia mengecam keras tindakan KST , dan minta kepada pemerintah untuk menumpas habis kelompok tersebut.

Baca Juga:

Sementara Bibi dari Ambrosius yakni Lunia Ensua yang juga turut menyambut kedatangan keponakan tersayangnya dia mengaku sangat kehilangan.

“Saya sangat kehilangan keponakan , dia selama ini sangat dekat dengan saya, bahkan waktu mau berangkat tugaspun dari rumah saya, dia anaknya baik meskipun agak tertutup,” ucapnya sambil terbata-bata.

Lunia mengaku terakhir komunikasi dengan korban , pada 6 Juli lalu , karena selama inii Ambrosius komunikasinya lancar dengan bibinya bahkan sering video call.

“Dia sering telphon bahkan video call , komunikasinya lancar maka saya sangat kaget dan tidak percaya saat dihubungi kawan anak saya yang juga anggota TNI yang dari Pekan Baru bahwa Ambrosius telah meninggal dunia, saya sempat teriak histeris,” ujarnya sambil menyeka air mata.

Almarhum Ambrosius merupakan warga Dusun Kedembak Merakai, Desa Senangan Kecil, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Sertu Anumerta Ambrosius Apri Yudiman Merupakan Prajurit Tni Ad Berasal Dari Denma Brigif 22/Ota/Manasa, Kodam XIII/Merdeka, Provinsi Gorontalo. Dia Dikirim Bertugas Ke Pos Koramil Kisor, Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan.(sus)