Sintang, BerkatnewsTV. Tiga pekan ini Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sintang mulai menggelar belajar tatap muka secara terbatas, belajar tatap muka terbatas ini untuk seluruh pelajar, pelaksanaannya juga sangat ketat dengan protokol kesehatan.
Kepala Sekolah MAN 1 Sintang Ahmad Yani menjelaskan, dalam pelaksanaannya, belajar tatap muka tetap mengutamakan prokes secara ketat, seperti misalnya di kelas maksimal 50 persen dari kapasitas ruangan.
“Acuan kita adalah SKB 4 Menteri yang diterbitkan tanggal 30 Maret 2021 yang tidak membatasi jenjang sekolah dalam membuka PTM,” katanya Senin,(23/8).
Dia menambahkan bahwa pernyataan itu juga diperkuat dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) terkait pembelajaran tatap muka terbatas.
“Dengan mengacu dari surat edaran SKB 4 menteri itu juga kami MAN Sintang, melakukan pembelajaran PTM terbatas, yang dalam pelaksanaanya kelas tidak boleh diisi 100 persen melainkan hanya 50 persen saja,” ucapnya.
Yani menyebutkan dalam PTM terbatas tersebut diikuti oleh semua tingkatan baik kelas 10,11 dan 12 .
“Dikuti semua tingkatan baik kelas 10,11 dan 12, pekan pertama diawali oleh kelas 10 dan seterusnya, kemudian pekan selanjutnya dibalik mulai dari kelas 12,11 kemudian 10,” beber nya.
Harapanya dengan PTM terbatas ini guru dapat mengenal semua siswanya, demikian juga siswa agar mengenal guru serta kawan sekolahnya.
“Selain itu PTM ini kami harapkan, materi pelajaran itu sampai pada peserta didik karena selama ini dengan pola pembelajaran Daring atau sistem online ini banyak yang ketinggalan dan terkendala karena , peserta didik MAN ini tidak semua tinggal di kota Sintang sebagian besar adalah anak-anak dari daerah , maka dengan pembelajaran tatap muka ini insya allah akan terakomodir,” terangnya.
Baca Juga:
Yani mengklaim bahwa selama pelaksanaan PTM terbatas 3 pekan terakhir semua berjalan aman dan lancar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Terpenting adalah surat ijin dari orang tua siswa untuk mengikuti PTM , jika orang tua tidak mengijinkan pihaknya tetap melayani pembelajaran secara online.
Dia mengaku ada beberapa orang tua yang menolak PTM kemudian tidak cukup sampai disini saja tetapi lebih penting lagi ijin dari Satgas Penanganan Covid-19 kabupaten Sintang dan semuanya sudah terpenuhi tentu dalam rangka kehati-hatian kesehatan lebih diutamakan.
Salah Satu Siwa Kelas 12 MAN 1 Sintang Hanisa Salsabila mengaku girang dengan diberlakukan PTM meskipun ada embel-embel terbatas.
“Senang sekali setelah menunggu 3 semester akhirnya dapat belajar tatap muka lagi, lebih enak tatap muka dari pada online karena lebih mudah memahami materi pembelajaran yang disampaikan guru dari pada belajar daring ,” katanya.
Belajar tatap muka kata Hanisa bisa bertemu kawan-kawan, bisa shering, proses menjelaskan materi lebih memudahkan dalam belajar dan proses menangkap materi yang disampaikan guru lebih mudah.
Belajar secara daring menurut Hanisa kan dirumah masing-masing jadi lebih terbatas dan kurang dimengerti karena tidak mendengarkan langsung penjelasan dari guru sehingga siswanya harus lebih aktif dari sebelumnya.
“Kalau online sih kurang dapat dipahami siswa dalam menangkap materi pelajaran yang disampaikan guru,” akunya dengan senang.
Waka Humas MAN Sintang Siti Hajar Kurniati menjelaskan selama pemberlakuan PTM terbatas yang sudah berjalan 3 pekan selama Agustus 2021 ini dilakukan secara bergilir mulai dari awal agustus kelas 10, kemudian pekan kedua kelas 11 dan pekan ketiga kelas 12.
“Ini pun dalam satu kelas ada yang jumlah siswanya berjumlah 36-40 dibagi menjadi dua kelas ada yang 18 siswa ada juga yang 20 siswa ,” ucapnya.
Dikatakanya bahwa jumlah siswa keseluruhan mulai kelas 1011 hingga 12 berjumlah 800 an lebih siswa.
“Dengan dibukanya PTM terbatas ini setidaknya dapat mengobati kerinduan antara guru dengan siswa, dan sebaliknya juga siswa dengan kawan-kawan sekolahnya,” ulasnya.(sus)