Sanggau, BerkatnewsTV. Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot mengungkapkan bahwa saat ini Kabupaten Sanggau mengalami darurat oksigen.
Persoalan ini diakuinya bukan hanya terjadi di Kabupaten Sanggau tetapi juga Kabupaten/Kota lain.
“Tadi kami rapat melalui vicon dengan pemerintah pusat. Salah satunya adalah meminta kepada Pemerintah Kabupaten dan Kota untuk menghitung jumlah kebutuhan obat dan oksigen,” kata Ontot usai rapat melalui vicon bersama Presiden RI Joko Widodo, Senin (19/7).
Diakui Ontot, saat ini Kabupaten Sanggau mengalami persoalan ketersediaan oksigen. Jika ini tidak diatasi, dipastikan menjadi persoalan jika tidak dicarikan solusi secepatnya.
“Saya tadi sudah diskusi banyak dengan Plt Kadiskes. Kalau kita hitung kebutuhan oksigen ditengah banyaknya warga kita yang terpapar Covid-19 ini, sudah sangat darurat. Hitungan kita, ketersediaan oksigen kita hanya bertahan sampai besok Selasa tanggal 20 Juli 2021,” ungkapnya.
Berdasarkan hitungan kebutuhan oksigen di tiap-tiap Puskesmas minimal dibutuhkan 10 tabung oksigen. Sementara yang selama ini ada hanya 4 tabung di tiap-tiap Puskesmas.
“Solusi kita, harus ada seperti tangki oksigen yang sifatnya mobile. Artinya, tabungnya ada, tangkinya, oksigennya tersedia untuk memenuhi kebutuhan oksigen,” terangnya.
Baca Juga:
Sementara itu, Plt Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Sanggau, Ginting menyampaikan, persoalan oksigen ini menjadi persoalan hampir semua rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya.
“Sekarang sudah ada tim satgas oksigen. Jadi kita terus berkoordinasi untuk mendapatkan pasokan oksigen,” ujar Ginting.
Terjadinya kekurangan oksigen dikatakan Ginting mengingat kebutuhan meningkat seiring dengan tingginya kasus Covid-19 di Sanggau.
“Harapan kita stok oksigen cukuplah kedepannya, minimal satu minggu. Untuk itu, sistem oksigenya harus isi ulang atau ganti tabung. Jadi, kita memang harus menyiapkan banyak tabung,” ungkapnya.
“Idealnya tiap Puskemas itu punya 10 tabung. Stok kita mininal 500 tabung oksigenlah,” pungkasnya. (pek)