Jakarta, BerkatnewsTV. Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh pada Sabtu (9/1) sore, merupakan jenis Boeing 737-500.
Pesawat buatan Amerika Serikat ini pertama kali diterbangkan pada bulan Mei 1994. Artinya usia pesawat sudah 26 tahun.
“Pesawat dibuat tahun 1994. Jadi kurang lebih antara 25 sampai 26 tahun umurnya,” ungkap Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono saat konfrensi pers, Sabtu (9/1) malam.
Namun menurut dia, berapa pun umurnya jika dirawat berdasarkan regulasi yang ditetapkan Kementerian Perhubungan maka tidak akan terjadi masalah.
Baca Juga:
- Basarnas Kerahkan Alut Laut dan Udara Sisir Pulau Lancang dan Laki
- Hotline Sriwijaya Air 021-80637817. Posko Informasi Diaktifkan di Soetta dan Supadio
“Saat ini kami sedang mengumpulkan data-data mengenai pesawat,” ucapnya.
Dihimpun dari berbagai sumber, Sriwijaya Air SJ-182 jenis Boeing 737-500 ini memiliki spesifikasi antara lain :
Panjang: 31,00 m / 101 kaki 8 inci
Lebar Sayap: 28,88 m / 94 kaki 9 inci
Tinggi: 11,13 m / 36 kaki 6 inci
Mesin: Dua
Daya dorong total: 178 kN / 40.000 lbf
Jarak tempuh: 4.444 km / 2.400 NM
Kecepatan jelajah: Mach 0,73
Kapasitas maksimal : 145 penumpang
Sementara itu Direktur Utama Sriwijaya Air, Jefferson Irwin Jauwena memastikan kondisi pesawat dalam kondisi sehat.
“Informasi yang saya peroleh bahwa pesawat dalam kondisi sehat karena sebelumnya sudah terbang ke Pontianak, PP. Kemudian ke Pangkalpinang. Ini rute kedua ke Pontianak,” bebernya.
Sehingga ia memastikan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tidak ada gangguan atau masalah apa pun.
Ia akui pesawat sempat delay 30 menit 30 menit lantaran kondisi cuaca ekstrem yakni hujan lebat.
“Jadi tadi delay karena hujan deras makanya ada delay 30 menit,” ungkapnya.(jkt/tmB)