loading=

Basarnas Kerahkan Alut Laut dan Udara Sisir Pulau Lancang dan Laki

Petugas Basarnas temukan serpihan kabel
Petugas Basarnas temukan serpihan kabel pesawat Sriwijay Air yang jatuh di peraian Pulau Lanceng dan Pulau Laki. Foto: ist

Jakarta, BerkatnewsTV. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengerahkan empat kapal dan perahu karet untuk pencarian dan penyelamatan penumpang Sriwijaya Air yang jatuh pada Sabtu (9/1) sore.

Kapal tersebut melakukan penyisiran di sekitar Pulau Lanceng dan Pulau Laki lokasi yang jatuhnya pesawat.

“Kami menerima informasi pesawat loss contact pukul 14.55 WIB, kami langsung koordinasi dengan stakeholder terkait dan menggerakan tim SAR bersama Potensi SAR ke lokasi yang diduga pesawat tersebut hilang kontak, yaitu antara Pulau Lancang dan Pulau Laki,” ungkap Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan Basarnas Bambang Suryo Aji saat konferensi pers di Kantor Pusat Basarnas, Sabtu (9/1) malam. 

Baca Juga:

Basarnas sendiri telah mengerahkan personel dari Kantor Pusat dan Kantor SAR Jakarta. Alat utama (alut) yang bergerak ke lokasi diantaranya KN SAR Wisnu Jakarta, KN SAR Karna Pangkalpinang, dan KN SAR Basudewa Lampung.

Seluruh kapal tersebut dilengkapi peralatan visual baik permukaan laut maupun bawah laut.

Selain itu, Basarnas juga akan menggerakan alut udara untuk melaksanakan searching dari udara.

Hingga malam ini, tim SAR masih melaksanakan upaya pencarian di area tersebut. Selanjutnya, posko operasi SAR juga tengah didirikan di JICT 2 Tanjung Priok.

Pesawat Sriwijaya Air berangkat dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng menuju Bandara Supadio Pontianak Kalimantan Barat.

Pesawat dengan nomor penerbangan SJ-182 ini berangkat sekitar pukul 14.30 menit. Namun selang berapa lama kemudian hilang kontak (lost contac) di ketinggian sekitar 11 ribu feet.(jkt/tmB)