Dampak La Nina, Siaga Hadapi Bencana Batingsor

Bupati dan Kapolres Kubu Raya saat meninjau peralatan yang digunakan untuk kesiapan hadapi bencana alam dampak la nina.
Bupati dan Kapolres Kubu Raya saat meninjau peralatan yang digunakan untuk kesiapan hadapi bencana alam dampak la nina. Foto: ist

Kubu Raya, BerkatnewsTV. BMKG telah mengeluarkan peringatan terjadinya fenomena La Nina yang diperkirakan pada bulan Desember 2020 hingga awal tahun 2021.

Fenomena La Nina ini akan mengakibatkan terjadinya intensitas curah hujan yang tinggi hampir seluruh wilayah di Indonesia tak terkecuali di Kubu Raya.

Mengantisipasi potensi bencana akibat fenomena la nina, Polres Kubu Raya menggelar apel konsolidasi di Halaman Polres Kubu Raya, Jumat (6/11).

“Dampak la nina ini mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin puting beliung dan tanah longsor (batingsor),” jelasnya saat menjadi Irup, Jumat (6/11).

Baca Juga:

Menyikapi hal itu, ia menyatakan pentingnya kesiapan pemerintah daerah bersama TNI/Polri dan elemen terkait lainnya.

Kesiapan tersebut berkaitan dengan personel, peralatan, dan manajemen bencana. Kesemua itu, menurutnya, merupakan bentuk kesiapsiagaan untuk menghindari ancaman bencana yang menimbulkan kerugian.

“Manajemen bencana adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam pembangunan masyarakat yang berkelanjutan,” terangnya.

Muda juga mengingatkan masyarakat harus memahami risiko dan penanganan bencana di lingkungan masing-masing. Sebab penanggulangan bencana selalu mengutamakan partisipasi masyarakat.

“Karena pada prinsipnya setiap masyarakat mempunyai hak untuk ikut serta dalam pembuatan keputusan melalui intermediasi dan legitimasi yang mewakili kepentingannya,” jelasnya.

Muda menegaskan sikap antisipatif terhadap bencana harus dibudayakan. Mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan yang baik.

Kapolres Kubu Raya Yani Permana mengatakan apel konsolidasi digelar sebagai bentuk kesiapsiagaan merespons fenomena terkini. Di mana di wilayah Jawa sejumlah bencana telah terjadi.

“Kita antisipasi di Kalimantan Barat khususnya Kubu Raya,” ujarnya.

Yani menyatakan upaya antisipasi didahului dengan memastikan kesiapan sumber daya manusia. Baik dari unsur TNI, kepolisian, mau pemangku kepentingan lainnya. Termasuk sumber daya alat berupa peralatan-peralatan yang dibutuhkan.

“Kita tahu di beberapa titik di tempat kita seperti di Sungai Ambawang misalnya, sering terjadi puting beliung. Ini harus kita antisipasi bersama melalui kesiapsiagaan ini,” ia mengingatkan.(rio/tmB)