loading=

Cegah Kejahatan Anak, Remaja Desa Jadi Konselor

Remaja desa dan anak-anak pondok pesantren di Kabupaten Kubu Raya dijadikan konselor untuk pencegahan terjadinya kejahatan anak.
Remaja desa dan anak-anak pondok pesantren di Kabupaten Kubu Raya dijadikan konselor untuk pencegahan terjadinya kejahatan anak. Foto: ist.

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Sejumlah remaja desa dan anak-anak pondok pesantren di Kabupaten Kubu Raya dijadikan konselor.

Konselor adalah orang yang bergerak memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada remaja untuk mencegah terjadinya kejahatan anak.

Konselor ini salah satu bagian dari Pusat Informasi Konseling (PIK) Remaja yang dibentuk Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB) Kubu Raya.

“Jadi, kita membentuk PIK dan konseling remaja. Pesertanya remaja menjadi konselor untuk temannya sendiri,” kata Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB) Kubu Raya, Dyah Tut Wuri Handayani.

Sasarannya sambung Dyah agar semakin banyak remaja yang tahu tentang kesehatan reproduksi. Sebab kesehatan reproduksi salah satu faktor penyebab terjadinya kejahatan terhadap anak.

Di sini juga konselor ini diajarkan berani mengatakan tidak kepada orang-orang yang tidak dikenal. Dan memberikan pelajaran yang dapat mencegah terjadinya pootensi kejahatan.

“Langkah prefeventif sudah kami lakukan. Agar kejahatan terhadap anak tidak terus terulang,” tuturnya.

Namun apa daya. Diakui Dyah, kasus kejahatan terhadap anak kerap bermunculan bahkan jumlahnya semakin meningkat terutama di era pandemi covid-19.

Penyebabnya lebih dominan faktor internal yakni kemiskinan dan pemahaman. Bahkan di jaman sekarang, gaya hidup menjadi salah satu faktor utama penyebab terjadinya kejahatan terhadap anak.

Ironisnya, pelaku justru orang-orang terdekat yang mestinya menjadi pengayom dan pelindung. Seperti orang tua kandung, orang tua tiri, paman, atau sepupu.

Mirisnya, korban tidak hanya yang berusia belasan tahun namun juga menimpa anak yang masih SD bahkan balita.

Baca Juga:

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAID) Kubu Raya mencatat dalam kurun waktu Januari – pertengahan Agustus 2020 ini sudah terdapat 34 kasus.

“Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2019 lalu yang hanya sekitar belasan. Ini belum sampai akhir tahun,” kata Ketua KPAID Kubu Raya, Diah Savitri kepada BerkatnewsTV, Minggu (23/8).

Diah sebutkan kasus yang paling menonjol dan menempati urutan nomor satu adalah kekerasan seksual yang menimpa anak-anak.

“Kemudian disusul hak asuh,” ucapnya.

Langkah tegas dilakukan pihak kepolisian dengan memproses para predator anak.

Catatan di Polres Kubu Raya jumlah laporan polisi (LP) yang masuk mencapai 30-an kasus medio Januari – pertengahan Agustus 2020. Terbanyak berada di Kecamatan Sui Raya, Kubu, Sui Kakap, Sui Ambawang dan Teluk Pakedai.

“Sudah ada 30-an kasus yang kita proses hukum. 25 kasus diantaranya sudah dilimpahkan ke kejaksaan, sisanya masih dalam proses pemberkasan,” ungkap Kepala Satuan Reksrim Polres Kubu Raya, AKP Charles MN Karimar kepada BerkatnewsTV, Senin (24/8).

Para pelaku kejahatan anak ini ditegaskan Charles dikenai Undang-undang Perlindungan Anak (UUPA) Nomor 35 tahun 2014 dengan ancaman hukuman minimal 12 tahun penjara.

Dukungan pencegahan kejahatan terhadap anak terus mengalir. DPRD Kubu Raya bahkan meminta agar program tepat sasaran pencegahan dan pembinaannya dianggarkan pada tahun 2021.

“Dinas terkait kalau sudah maksimal bekerja namun terbentur dengan anggaran sulit juga bekerja. Maka kita berharap agar ada alokasi anggaran yang output dan outcamenye tepat sasaran untuk pembinaan dan pencegahan terjadinya kejahatan anak,” jelas anggota Komisi IV DPRD Kubu Raya Nelly Leony, Senin (24/8).

Dikatakan Nelly, ia akan berusaha memperjuangkan alokasi anggaran tersebut untuk tahun depan. Tentunya, program tersebut benar-benar tepat sasaran tidak sekadar seremonial.

“Artinya pembangunan tidak hanya infrastruktur akan tetapi juga pembangunan bagi anak-anak Kubu Raya karena nantinya anak-anak ini lah yang akan menjadi penerus kita semua,” ujarnya.(rob)