Kapuas Hulu, BerkatnewsTV. Masyarakat perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Puring Kencana Kabupaten Kapuas Hulu masih mengeluhkan kondisi ruas jalan Badau menuju Puring Kencana yang mengalami rusak berat.
Sudah bertahun-tahun jalan Badau menuju Puring Kencana rusak berat, bahkan ada beberapa sungai belum memiliki jembatan, itu yang selama ini dikeluhkan warga perbatasan
Berbicara perbatasan diwilayah Kapuas Hulu bukan hanya Kecamatan Badau, namun ada sejumlah kecamatan yang juga berbatasan langsung dengan Malaysia dan itu perlu perhatian serius pemerintah pusat salah satunya ruas jalan Badau-Puring Kencana.
“Isu perbatasan jangan hanya “dijual” sebagai wajah depan bangsa ini, namun pemerintah pusat mesti benar-benar serius. Persoalan itu menjadi tanggungjawab semua pihak baik itu pemerintah maupun pihak perusahaan yang berinvestasi di sekitar daerah tersebut,” kata Agus Mulyana, tokoh masyarakat setempat, Selasa (7/8)
Agus mengatakan, hingga kini masyarakat perbatasan RI–Malaysia Kecamatan Puring Kencana masih dihadapkan pada persoalan rusaknya infrastruktur jalan dan jembatan. Padahal, sarana tersebut merupakan urat nadi masyarakat untuk menjalankan aktivitas setiap harinya.
”Jembatan dan jalanlah yang sangat dibutuhkan masyarakat disana (Puring Kencana),” tutur Mantan Wabup Kapuas Hulu ini.
Sementara itu Camat Puring Kencana Herkulanus Albinus mengungkapkan, penanganan infrastruktur sangat diharapkan oleh masyarakat Kecamatan Puring Kencana, seperti jembatan penghubung antar desa dan dusun yang menjadi sarana vital menunjang perekonomian masyarakat setempat.
“Kondisi sejumlah jembatan di Kecamatan Puring Kencana perlu perbaikan, kendati bisa dilewati, beberapa diantaranya sudah harus direnovasi. Soalnya masih menggunakan bahan kayu,” katanya.
Ia mengatakan, sepanjang ruas jalan di Kecamatan Puring Kencana jembatannya masih berbahan kayu, bahkan beberapa diantaranya sangat memperihatinkan, sehingga perlu penanganan segera.
“Seperti masuk ke Desa Sungai Mawang – Desa Merakai, Desa Merakai – Kantuk Bunut. Jumlah jembatan ada tiga yang perlu perbaikan. Memang tidak begitu panjang, tapi jembatan tersebut sebagai urat nadi masyarakat lalu lintas kendaraan setiap hari,” ujarnya.
Kecamatan Puring Kencana memiliki enam desa dan 16 dusun, sebagai daerah perbatasan, kawasan strategis nasional, masyarakat setempat kata Herkulanus sangat berharap pembangunan infrastruktur lebih maksimal oleh oleh pemerintah pusat.
“Kecamatan Puring Kencana sebagai daerah perbatasan, sesuai dengan program Presiden Joko Widodo dalam Nawacitanya, membangun Indonesia dari pinggiran, perbatasan maka kita nunggu realisasi pembangunan tersebut,” pungkasnya.(rel)