Kubu Raya, BerkatnewsTV. Seminggu berjalan, upaya mediasi Muda – Jiwo masih terus dilakukan partai pengusung.
Namun hingga kini Muda – Jiwo belum dapat dipertemukan dalam satu meja. Ini menunjukan kabar Sujiwo batal mundur sebagai Wakil Bupati Kubu Raya belum dapat dipastikan.
Apalagi Ketua DPC PKS Kubu Raya M Amri mengatakan upaya mediasi masih secara terpisah belum ada pertemuan secara resmi dari kedua tokoh tersebut.
“Kami upayakan terus mediasi. Memang seminggu ini masih secara terpisah, belum ada ketemu satu meja. Ini karena masing-masing masih sibuk,” tuturnya kepada BerkatnewsTV. Selasa (30/6).
Amri targetkan dalam minggu ini diupayakan agar keduanya bisa bertemu duduk satu meja. “Tentu lah pertemuan itu nantinya dengan semangat mediasi dan islah. Nantinya akan ada komitmen-komitmen yang dibangun lagi,” ujarnya.
Partai pengusung, disebutkan Amri berupaya mencegah Sujiwo mundur sebagai Wakil Bupati Kubu Raya. Meskipun tekad itu telah disampaikan Sujiwo di khalayak ramai.
“Memang awalnya beliau menegaskan mau mundur tapi kami minta jangan lah itu terjadi. Karena kita ingin Kubu Raya lebih baik,” ucapnya.
Sementara itu Ketua DPC Partai Demokrat Kubu Raya, Usman menegaskan sampai hari ini belum dapat dipastikan Sujiwo batal mundur sebagai Wakil Bupati Kubu Raya.
“Iya kami belum dapat pastikan itu. Namun kami terus upayakan mediasi karena kami ingin Kubu Raya aman dan damai. Kalau bisa jangan lah mundur,” harapnya.
Usman membantah jika partai pengusung tidak dilibatkan. Sebab sat mediasi awal juga diikuti dari anggota fraksi yang ada di DPRD yang juga bagian dari partai pengusung.
“Sudah ada yang ikut. Kami sama-sama ketemu dengan Bapak Bupati kemudian secara terpisah ke Wakil Bupati. Jangan sudah ada dilibatkan,” pungkasnya.
Baca Juga:
- Disharmonisasi Muda – Jiwo, Partai Pengusung Upayakan Mediasi
- Muda Tanpa Didampingi Jiwo saat Paripurna
Sujiwo telah menyatakan keseriusannya untuk mundur dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Kubu Raya dihadapan ratusan massa yang datang ke kediamannya di Komplek Mediterania Sui Raya Dalam Pontianak, Sabtu (20/6).
“Saya mohon maaf kepada masyarakat Kubu Raya. Saya sudah mengambil keputusan ini. Saya ucapkan terima kasih atas dukungannya,” katanya.
Sujiwo pun membeberkan alasan dirinya mundur dari jabatan Wakil Bupati Kubu Raya. Penyebab utamanya adalah tidak dilibatkan dalam berbagai kebijakan dan keputusan menjalankan roda pemerintahan oleh pasangannya Muda Mahendrawan.
“Selama saya menjabat sudah tiga kali membahas APBD, dua kali APBD murni satu kali APBD perubahan tidak satu kata pun saya diajak diskusi. Begitu juga pelantikan eselon sudah delapan kali tidak pernah diskusi,” ungkapnya.
Menurutnya, hal itu agar ia tidak mendapat panggung menjalankan roda pemerintahan Kubu Raya.
“Saya punya basis politik saya punya pendukung yang harus saya perhatikan. Kalau saya tidak diberikan porsi nanti kita buka-bukaan. Masalah kerjaan siapa yang kerjakan silahkan,” ucapnya.
Sujiwo pun mengancam akan membongkar hal-hal yang menurutnya menyalahi aturan.
“Bupati saya mau kejujuran kalau tidak saya akan beberkan satu persatu,” tegasnya.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyatakan dirinya tidak ingin polemik pengunduran Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo diperpanjang.
Sebab ia menilai masih banyak yang harus difokuskan pemerintah daerah untuk pembangunan Kubu Raya terutama, terutama pandemi covid-19.
“Tidak perlu memperpanjang polemik karena kita masih banyak yang harus difokuskan. Apalagi ditengah pandemi covid-19 seperti ini,” katanya usai menghadiri sidang paripurna PU Fraksi DPRD Kubu Raya tentang lima perda pembentukan desa, Senin (22/6).
Menurut Muda, pandemi covid-19 sudah menguras tenaga, pikiran dan lain sebagainya. “Masyarakat membutuhkan perhatian yang serius di tengah pandemi ini. Belum lagi hal-hal yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” tuturnya.(tmB/rob)