Kubu Raya, BerkatnewsTV. Warga Desa Kubu Kecamatan Kubu merasa lega berdirinya sub penyalur BBM yang dianggap dapat menekan lonjakan harga BBM.
“Selama ini kita beli di pengecer harganya mahal. Tapi kalau di sub penyalur justru jauh dibawah itu,” kata Adi warga Desa Kubu.
Sementara itu Kepala Desa Kubu Hermawansyah akui selama ini harga jual BBM di Kubu tergolong mahal.
“Untuk jenis premium dijual Rp10-11 ribu per liter sedangkan solar Rp9 ribu-an per liter. Lebih tinggi yang dijual oleh sub penyalur ini,” tuturnya.
Maka Hermawansyah menyambut baik adanya sub penyalur baru ini dapat membantu masyarakat dengan harga yang jauh dibawah harga eceran selama ini dijual.
Baca Juga:
- Sub Penyalur BBM ke-132 se-Indonesia Berdiri di Kubu
- Sub Penyalur BBM Terbentuk. BPH Migas Apresiasi Harga Terkendali
Anggota DPRD Kubu Raya dapil Kubutaer, Suharso menilai adanya sub penyalur masyarakat sangat terbantu karena selama ini BBM yang dibeli harganya mahal.
“Sehingga adanya sub penyalur maka harga BBM setara dengan yang dijual di SPBU hanya ditambah ongkos angkut yang ditetapkan melalui SK Bupati,” tuturnya.
Masyarakat Kubu sambung Suharso berterima kasih kepada BPH Migas, Pemda Kubu Raya maupun Pertamina karena dengan harga dan kuota yang diberikan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Desa Kubu.
“Tentu ini juga berdampak positif terhadap nelayan, pedagang maupun UMKM untuk mendapatkan BBM yang lebih murah karena hampir semua sektor membutuhkan BBM,” ujarnya.
Namun Suharso yang juga Wakil Ketua DPRD Kubu Raya ini akui dengan kuota yang ada memang masih jauh dari mencukupi. Akan tetapi paling tidak dapat meminimalisir kekurangan yang ada untuk saat ini.
“Tentu saja masih belum tercukupi namun kedepan kita berharap kebijakan pemerintah melalui BPH Migas untuk menambah kuotanya. Sebab undang-undang menjamin agar pemerintah memenuhi kebutuhan BBM masyarakat,” jelasnya.
Suharso juga menilai berdirinya sub penyalur di Desa Kubu hendaknya menjadi motivasi untuk pelaku usaha lainnya mendirikan sub penyalur di desa lainnya.
Sementara itu pengelola sub penyalur BBM Anugerah JP, Mus Jupriadi mengatakan harga untuk saat ini sudah mampu memberikan kepastian bagi pelaku usaha baik itu sub penyalur maupun jasa angkutran.
“Namun tidak juga mengalami kerugian dan juga tidak terlalu banyak keuntungan. Sebab tujuan utamanya adalah membantu pemerintah dalam mewujudkan kebutuhan BBM masyarakat,” pungkasnya.
Sub Penyalur BBM di Desa Kubu yang diresmikan pada hari Kamis (25/6) ini mendapat kuota 3 ribu liter terdiri dari jenis premium 1.500 liter dan solar 1.500 liter.
Harga premium Rp7.300 per liter dan solar Rp6000 per liter. Keduanya setelah ditambah ongkos angkut Rp850 per liter.
Sub Penyalur BBM ini merupakan yang ke-132 se-Indonesia dan yang ke-5 di Pulau Kalimantan maupun Kalbar. Sedangkan di Kubu Raya sub penyalur yang ke-4.(rob)