Kubu Raya, BerkatnewsTV. Pemprov Kalbar mencatat dari empat indikator makro Kubu Raya, satu diantaranya yakni tingkat pengangguran terbuka masih rapor merah.
Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan mengungkapkan tingkat pengangguran terbuka Kubu Raya sebesar 5,62 persen lebih banyak daripada rata-rata provinsi sebesar 4.45 persen.
“Hanya satu indikator makro saja yang berkinerjam merah dibanding rata-rata provinsi, yaitu tingkat pengangguran terbuka Kubu Raya sebesar 5,62 persen lebih banyak daripada rata-rata provinsi sebesar 4.45 persen,” ungkapnya disela membuka Musrenbang RKPD Kubu Raya, Senin (9/3).
Kondisi ini berbanding terbalik dengan capaian tiga indikator makro lainnya seperti pertumbuhan ekonomi sebesar 5.82, IPM Kubu Raya naik menjadi 67,76 dan penduduk miskin hanya 4,14 persen relatif lebih baik daripada capaian rata-rata Provinsi,
“Ini hendaknya menjadi perhatian agar capaian pengangguran terbuka Kubu Raya kedepan bisa lebih menurun lagi,” sarannya.
Ria Norsan menambahkan di tahun 2019 lalu, penduduk miskin Kalbar sebesar 1.28 persen lebih kecil dari rata-rata nasional sebesar 9.22 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka Kalbar sebesar 4.45 persen meningkat dibanding tahun sebelumnya, namun tetap lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata Nasional yang berada pada angka 5.28 persen.
Sedangkan IPM Kalbar meningkat sebesar 1.39 persen menjadi 67,68 persen namun masih berada dibawah ratarata Nasional sebesar 71.92 persen.
Walaupun penduduk miskin dan pengangguran Kalbar relatif kecil, sayangnya pertumbuhan ekonomi Kalbar mengalami perlambatan sebesar 0.07 persen dan hanya tumbuh sebesar 8.00 persen lebih rendah dibandingkan capaian nasional sebesar 8.02.
Sementara itu Bupati Kuu Raya Muda Mahendrawan mengatakan tingginya pengangguran di Kubu Raya lantaran percepatan jumlah penduduk yang setiap tahun kian bertambah.
“Ditambah lagi kebanyakan yang kerja tidak lagi di sektor formal namun non formal seperti bergerak di bidang online. Nah itu tidak masuk dalam status kerja tapi tidak menganggur,” jelasnya.
Terpenting sambung Muda, pihaknya tetap terus berkomitmen menggerakan inovasi-inovasi di berbagai sektor yang sasarannya kaum milenial.
Misalnya, di bidang ekonomi kreatif, pendidikan, kesehatan, termasuk di setiap desa seperti BUMDes, sistem non tunai dan lain sebagainya yang berdampak positif mengurangi pengangguran.
“Sebab Kubu Raya ini adalah Pontianak Metropolitan Area (PMA) yang pertumbuhan ekonominya sangat cepat. Itu ada di RPJP Kalbar, mohon provinsi perhatikan ini,” harapnya.
Menurut Muda soal data yang disampaikan bukan lah untuk ditandingkan namun terpenting agregat riil inovasi di lapangan yang dilakukan.(rob)