Sintang, BerkatnewsTV. Aparat Polres Sintang tampak kecewa saat merazia aktifitas Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di Sungai Kapuas dan Sungai Melawi.
Tidak ada satu pun aktifitas yang dilakukan penambang. Polisi hanya menemukan enam dompeng yang disita. Padahal, personel yang dikerahkan sebanyak 22 orang dibagi menjadi dua tim.
Kapolres Sintang AKBP Adhe Hariadi membenarkan pihaknya hanya mendapati mesinnya saja sementara penambangnya nihil.
“Ya benar kita hanya dapatkan mesinya saja sementara yang punya kabur,” ungkap Kapolres singkat, Kamis (30/1).
Diduga kuat, razia yang digelar pihak kepolisian pada Minggu ( 22/1) lalu itu telah bocor duluan. Petugas hanya dapat mengamankan enam unit mesin dompeng.
Kasat Reskrim Polres Sintang AKP Indra Asrianto menyebutkan dua tim tersebut menyusuri sungai dari arah yang berbeda.
Tim 1 menyusuri sungai di Desa Lintang Batang, Desa Mensiap Baru Kecamatan Tempunak. Saat tim melintasi aliran sungai terdapat 6 unit lanting yang sedang tertambat dan tidak melakukan aktivitas pertambangan.
Kemudian pada pukul 15.30 tim melalui Desa Sungai Kenyauk Kecamatan Sepauk menemukan 20 unit lanting dalam keadaan kosong.
“Tim melakukan penyelidikan dengan menginterview warga yang menyebutkan lanting sudah beberapa hari ditinggal pekerjanya. Selanjutnya oleh tim dari Polres Sintang mengamankan beberapa lanting untuk di amankan di wilayah perairan Polsek Sepauk Polres Sintang,” tuturnya.
Sementara tim 2 menyusuri Desa Teluk Menyurai Kecamatan Sintang. Ditemukan empat Lanting yang tertambat keadaan kosong.
Siangnya di Desa Ampar Bedang Kecamatan Binjai, tim menemukan adanya aktivitas PETI yang berjumlah 1 set dan langsung mengamankan pekerja berikut 1 set mesin.
Kapolsek Sepauk IPTU Suwaris mengimbau para pekerja PETI untuk segera beralih pekerjaan.
“Seperti yang kita ajak selama ini seperti membuat rumah walet, penangkaran ikan, perkebunan, peternak. Kalau tidak mampu sendiri buat bersama atau kelompok karena untuk kerja lama lama juga berhenti dengan sendirinya,” ujarnya.(yti)