loading=

Eksplor Potensi Siswa di Kelas Kolaborasi

Aktifitas belajar tatap muka sedang dipertimbangkan Pemkab Sanggau setelah diketahui katagori penyebaran covid-19 zona hijau
Aktifitas belajar tatap muka sedang dipertimbangkan Pemkab Sanggau setelah diketahui katagori penyebaran covid-19 zona hijau. Foto: dok

Sanggau, BerkatnewsTV. Sejumlah siswa dari SD Negeri 08 dan SD Negeri 09 mengikuti sekolah kolaborasi di salah satu taman di Kota Sanggau.

Dengan seragam yang berbeda, mereka berbaur bersama. Berbagai kegiatan seperti menari, bercerita dan lain sebagainya mereka lakukan bersama.

“Mereka adalah siswa dari kelas masing-masing guru yang dikolaborasikan membentuk kelas kolaborasi,” kata Titis Kartikawati, guru SD Negeri 9 Sanggau, Kamis (12/12).

Titis mengatakan, ada dua sekolah mengadakan kelas kolaborasi. Dua pihak membuat janji dan bertemu di salah satu taman untuk mengadakan presentan anak.

Artinya memberikan wadah, bukan berupa kompetisi, tetapi memberikan ruang kepada anak untuk mengembangkan bakat sesuai dengan potensinya.

“Ada (siswa) yang suka bercerita, itu termasuk literasi dan pelajaran Bahasa Indonesia masuk di situ. Kemudian ada yang bercerita tentang sains, berarti pelajaran IPA masuk di situ. Nah, untuk hari ini, siswa dari SDN 9 diajak untuk melatih keterampilan berbicara (Public Speaking) dan melatih sikap percaya diri anak-anak,” katanya.

Menurutnya, pembelajaran sudah seharusnya memberikan ruang yang besar untuk mengasah potensi para siswa. Strategi pembelajaran, yang di dalamnya memuat metode atau cara, media dan lainnya harus dilakukan secara maksimal untuk mendukung terwujudnya tujuan pendidikan yang diharapkan.

Juliawati, guru di SD Negeri 8 Sanggau menjelaskan di sekolahnya sudah menyusun proyek literasi budaya. Di mana anak-anak diajak untuk aktif dalam melestarikan budaya baik yang bersifat kedaerahan maupun yang modern.

Konteks yang dilakukan juga yang sifatnya sederhana menyesuaikan dengan jenjang pendidikan para siswa.

“Kalau kami di SDN 8 itu ada namanya literasi budaya. Anak-anak (siswa) diajak membuat proyek budaya seperti tarian baik yang tradisional maupun yang modern. Tadi kita lihat bersama penampilan anak-anak. Sebenarnya ini berbentuk kelompok-kelompok dan sudah diagendakan,” terang dia.(dra)