Sanggau, BerkatnewsTV. Cabang Kejaksaan Negeri Sanggau di Entikong menyelenggarakan jalan sehat dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Internasional (HAKI) yang diperingati setiap tanggal 9 Desember.
“Tentunya acara ini diharapkan dapat menjadi momentum pengingat bagi masyarakat dan instansi pemerintah dalam melanjutkan dan meningkatkan semangat pemberantasan korupsi ,” kata Kepala Kacabjari Sanggau di Entikong, Akwan Annas usai mengikuti jalan sehat HAKI, Sabtu (7/12).
“Mari kita wujudkan Perbatasan yang bersih dan bebas dari korupsi, hidup sehat hidup tanpa korupsi” ajaknya.
Akwan juga menyinggung amanat Jaksa Agung Pada Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia tahun 2019 dengan tema “Bersama Melawan Korupsi, Mewujudkan Indonesia Maju”
yang mana dalam amanat tersebut, Jaksa Agung Republik Indonesia menginginkan seluruh warga Adhyaksa melakukan introspeksi dan melakukan evaluasi guna mendorong perbaikan kualitas kerja, dan dalam hal penanggulangan korupsi ini tidak hanya semata-mata diperlukan langkah-langkah pemberantasan yang bersifat sinergis, komplementer, terintegrasi, dan proporsional,
namun orientasi penanggulangannya juga harus dapat memberikan solusi yang memberikan manfaat bagi perbaikan sistem khususnya dalam upaya mewujudkan pemberantasan korupsi yang dapat memenuhi ekspektasi terciptanya “Indonesia Maju” yang bersih dan bebas dari korupsi.
“Korupsi merupakan musuh bersama. Oleh karenanya agenda pemberantasan korupsi harus merepresentasikan upaya yang melibatkan partisipasi semua komponen bangsa. Terlebih aparatur Kejaksaan sebagai garda terdepan yang memiliki peran penting dan vital dalam penegakan hukum, maka sudah sepatutnya kita mendorong dan menggerakkan setiap warga masyarakat dan komponen lainnya untuk menjadi bagian dari gerakan moral dalam memerangi korupsi di level mana pun,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu peserta jalan sehat yang juga adalah tokoh Pemuda perbatasan, Joko Witono mengatakan melalui kegiatan ini, kampanye anti koropsi bisa dilakukan lebih mudah dan sederhana.
“Korupsi adalah musuh bersama, maka dari itu sudah sepatutnya semua lapisan masyarakat dan institusi wajib membudayakan budaya anti korupsi dengan benar – benar berusaha menjalankan tugas dan kewenanganya dengan integritas yang tinggi,” kata Joko.
Dikatakan Joko, masyarakat juga harus berusaha untuk tidak jadi bagian dari ‘ekosistem’ terjadinya korupsi.
“Intinya kembali ke jati diri bangsa bahwa kita tidak akan mengambil yang bukan haknya, sebagai masyarakat kami berharap perbatasan entikong sebagai beranda terdepan NKRI dapat menjadi pionir dalam perlawanan terhadap korupsi,” tegasnya.(dra)