Partisipasi Perempuan Berpolitik Masih Minim

Anggota DPRD Sintang, Maria Magdalena

Sintang, BerkatnewsTV. Anggota DPRD Sintang Maria Magdalena mengatakan keterlibatan perempuan generasi milenial Indonesia dalam dunia politik saat ini masih sangat rendah.

Sehingga perlu untuk didorong lagi agar suara-suara mereka bisa didengar oleh pemerintah dan wakil rakyat.

Menurutnya, perempuan Indonesia perlu didorong agar lebih aktif dan terlibat langsung dalam proses politik. Dengan demikian, suara-suara perempuan bisa terwakili.

“Suara perempuan dan kaum milenial cukup berpengaruh dalam dunia politik. Diharapkan kepedulian politik dari kalangan milenial dan perempuan bisa meningkat sehingga mereka mengetahui pentingnya berpolitik,” ujarnya.

Menurut dia, ketidakpahaman perempuan pada dunia politik hanya dimaknai terkait dengan kekuasaan dan jabatan saja. Padahal, lebih dari itu suara mereka berperan penting dalam menentukan masa depan bangsa dan negara ini.

“Laki-laki tidak segampang itu memahami kebutuhan perempuan dari masalah reproduksi, kesehatan perempuan, kekerasan seksual, KDRT. Dan mengharapkan suara kami didengar tidak mudah,” katanya.

Isu kesetaraan gender sekarang ini sudah banyak diangkat. Bahkan pada pemerintahan saat ini terdapat sembilan menteri dari perempuan.

“Isu kesetaraan gender sudah banyak diangkat pada pemerintahan sekarang, meskipun banyak tetapi masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan,” jelasnya.

Dia menuturkan, banyak kendala yang dihadapi perempuan untuk berkiprah dalam politik, di antaranya struktural, sosial, institusional, dan budaya.

“Sosial tidak punya logistik dan akses yang kurang. Institusional dari peraturan dan perundangan belum banyak berpihak pada perempuan, dan budaya patriarki yang banyak menganggap aneh perempuan dalam politik,” terangnya.

Ia menilai, kaum perempuan saat ini bukannya takut masuk politik praktis. Tapi, kesadaran soal persamaan gender masih kurang.

“Tapi, sekarang perempuan yang masuk politik dan terpilih menjadi dewan juga sudah meningkat. Sekarang, dewan perempuan jumlahnya 5 orang. Jadi, lumayan lah dibanding periode-periode sebelumnya,” kata perempuan yang sebelumnya berprofesi sebagai pengacara ini.

“Cuma, memang perlu kerja keras. Tapi, perempuan harus berani lah. Berani tampil. Jangan takut untuk bersaing. Tunjukan kita juga bisa. Jangan sampai menganggang kita sendiri tidak bisa,” pesan Maria.

Kedepan, ia berharap pemberdayaan perempuan bisa berjalan dan semakin ditingkatkan untuk penyetaraan gender.

“Ini harapan saya sebagai dewan. Semoga bisa diwujudkan oleh pemerintah,” harap legislator dari daerah pemilihan (dapil) Sepauk-Tempunak ini.(sus)