Kurangnya Perhatian Disdik Provinsi Kalbar

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang Yustinus J

Sintang, BerkatnewsTV. Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang Yustinus J mengatakan, pihaknya tidak memiliki kewenangan terhadap SMA/SMK yang ada di Kabupaten Sintang, karena semua kewenangan pemerintah provinsi.

“Tentu sebagai pihak yang menangani pendidikan kita merasa prihatin, miris dengan kasus yang ada seperti ini, anak dibully,” kata Yustinus J, saat ditemui awak media diruang kerjanya.

Kasus seperti ini menurut Yustinus, ada dua faktor yang menyebabkan kasus ini terjadi, pertama lemahnya pendidikan karakter di setiap sekolah.

“ini permasalahannya adalah lemahnya penguatan pendidikan karakter di sekolah, tentu semuanya guru harus memperhatikan bagaimana memperkuat pendidikan karakter, jika ini sudah dilakukan tidak akan muncul hal-hal seperti ini,” kesal Yustinus.

Kedua, menurut Yustinus, tidak ada lain adalah peran orangtua perhatian orangtua terhadap kegiatan anak-anak di sekolah maupun kegiatan di luar sekolah.

“Nah, kita minta dengan adanya kasus ini kita harapkan dari pihak sekolah itu, harus melaksanakan penguatan pendidikan karakter, memperhatikan perkembangan pada anak didiknya termasuk prilaku anak didiknya,” harapnya.

Menurutnya melihat prilaku anak-anak ini setiap harinya bisa dilihat melalui guru BP dan yang lainnya. Kegiatan soreh harinya dengan penguatan pendidikan karakter kita bisa melihat, ketika ada yang berlebihan atau tidak sesuai, kita lakukan pendekatan dengan anak-anak.

“Diharapkan pihak sekolah harus tegas denga kasus ini, jangan sampai terulang kembali,” tegas Yustinus.

Selain kurangnya pendidikan karakter di sekolah, ini juga merupakan kurangnya perhatian dari pihak Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar di daerah-daerah, sebagai wewenang terhadap SMA/SMK. Tambah lagi kurang pengawas dari provinsi untuk SMA/SMK.

“Terus terang dari Dinas Pendidikan Provinsi sangat kurang perhatian terhadap di daerah-daerah, tambah lagi koordinasi dan komunikasi pihak SMA/SMK dengan Disdik Daerah sangat tidak ada. Sehingga kami tidak bisa langsung terjun ke lapangan. Bagaimanapun juga kami tetap memberikan saran kepada pihak SMA/SMK karena ini bagian dari pendidikan,” kesal Yustinus.(sus)