Sintang, BerkatnewsTV. Dua video yang di unggah akun Facebook Yanti VrajTu ZhoThii menjadi viral, diduga video tersebut merupakan seorang siswi SMAN di Sintang menjadi korban perisakan atau intimidasi dari kakak kelasnya.
Sejak diunggah ke akun Facebook pada Senin (21/10) pukul 11.23 sudah mendapatkan 129 disukai 246 komentar dan 43 kali dibagikan, hingga siang pukul 13.53 Selasa (22/10).
Terlihat ada tiga orang yang terlibat dalam video tersebut, salah satunya masih menggunakan seragam sekolah, yang merekam video dan korban perisakan.
Terdengar dalam percakapan tersebut, salah satu pelaku perisakan menyuruh pelaku lainnya meludahi air dalam gelas, setelah itu pelaku menyiram air tersebut ke muka korban perisakan. Di video ke dua, korban dioleskan seperti cairan berwarna kekuningan ke wajah korban.
Polres Sintang juga langsung merespon video perisakan yang dilakukan oleh pelajar disalah satu SMAN Sintang. Melalui akun Facebook PNC Polres Sintang menghimbau agar pemilik akun Yanti VrazTu ZhoThii menghapus postingan tersebut.
“Halo Selamat sore, mohon izin terkait postingan saudara tersebut mohon segera dihapus agar tidak dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” tulis PNC Polres Sintang di laman komentar.
Pihak sekolah membenarkan Pihak sekolah dimana siswi tersebut sedang menempuh pendidikan, membenarkan siswi yang ada dalam video tersebut adalah siswinya.
“Memang benar video yang beredar tersebut merupakan siswi kami, tapi itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan mereka sendiri,” kata Waka Kesiswaan Dasmawati, M.Pd, saat dikonfirmasi, Selasa (22/10).
Pihak sekolah tersebut juga telah melakukan mediasi dan memanggil pihak keluarga yang bersangkutan, pihak Polres Sintang dan guru BP.
“Jadi kesimpulannya permasalahan itu sudah selesai. Permasalahan sebenarnya adalah perselisihan pendapat, mereka tidak terima sehinga melakukan hal-hal yang tertera dalam video tersebut,” sambung Dasmawati.
Untuk mengantisipasi kedepannya agar tidak terulang kembali, pihak sekolah sudah menasehati anak-anak.
“Jika ini masih dilakukan lagi, ada tindakan tegas yang dilakukan pihak sekolah hingga pengeluaran dari pihak sekolah,” tegas Dasmawati.
Menurut Dasmawati, pelaku juga menyesal dan merasa malu. Kejadian ini sebenarnya sudah lama, sekitar tanggal 10 Oktober 2019 lalu, dan ini sudah selesai secara kekeluargaan. Hanya kembali diviralkan lagi.(sus)