Pontianak, BerkatnewsTV. Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono meminta jajarannya untuk siaga mengamankan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah atau Lebaran. Dia meminta kriminalitas dan kecelakaan lalu lintas diantisipasi.
Itu disampakan Kapolda di Rakor Lintas Sektoral di Mapolda Kalbar, Selasa (28/5) dalam rangka pengamanan Lebaran 2019. Rakor dihadiri Pangdam XII Tanjungpura, unsur Forkopimda Provinsi Kalbar, Wakapolda Kalbar dan pejabat utama Polda Kalbar, para Kepala/Ketua kantor, Dinas, Perusahaan dan Organisasi lainnya serta melalui tayangan Video Conference Kapolres/ta jajaran Polda Kalbar mengikuti di satuan kewilayahan.
Menurut Kapolda pengamanan Lebaran 2019 ini harus belajar dari tahun sebelumnya untuk menjaga stabilitas dan ketertiban. Dia meminta sejumlah hal diantisipasi.
“Berdasarkan analisis data, setiap menjelang pada saat atau pascalebaran angka kriminalistas dan kecelakaan lalu lintas cenderung meningkat. Oleh karena itu rapat ini kita laksanakan dalam rangka mengantisipasi dan mengatasi hal tersebut,” ujarnya.
Berdasarkan analisis data biro operasi Polda Kalbar, setiap menjelang, pada saat, dan pasca lebaran, angka kriminalitas dan kecelakaan lalu lintas cenderung meningkat, namun pada tahun 2018 justru mengalami penurunan.
Dilihat dari jenis kejahatan konvensional yang terjadi selama operasi ketupat tahun 2017 diwilayah hukum Kalbar sebanyak 120 kejadian, apabila dibandingkan dengan tahun 2018 sebanyak 84 kejadian, mengalami penurunan sebesar (30%), untuk kejahatan transnasional selama operasi ketupat tahun 2017 sebanyak 1 kasus, ditahun 2018 mengalami kenaikan menjadi 2 kasus dengan trend (100%).
Selain itu, pelanggaran lalu lintas berupa tilang selama 16 hari masa operasi ketupat tahun 2017 sejumlah 838 kasus, mengalami penurunan pada tahun 2018 sejumlah 433 kasus dengan trend (48,33%). teguran tahun 2017 sejumlah 2.901 pelanggaran dan pada tahun 2018 sejumlah 2.244 pelanggaran atau ada penurunan trend (22,65%).
Demikian juga, kecelakaan lalu lintas tahun 2017 sebanyak 28 kejadian mengalami penurunan, pada tahun 2018 sebanyak 15 kejadian dengan trend (46,42%), korban meninggal dunia selama 16 hari masa operasi ketupat tahun 2017 sebanyak 9 orang dan pada tahun 2018 sebanyak 9 orang sehingga trend nya tetap, dilihat dari korban luka berat selama 16 hari masa operasi ketupat 2017 sebanyak 19 orang, mengalami penurunan pada tahun 2018 sebanyak 4 orang, dengan trend (78,94%).
Dari total kerugian materil selama 16 hari masa operasi ketupat 2017 sebesar 113.400.000,- mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar 37.300.000,- atau dengan trend (67,10%).
Kesempatan itu, Kapolda juga meminta tersedia paramedis, penambahan armada angkutan, begitu juga kenaikan tarif angkutan secara sepihak oleh para pengusaha angkutan umum diantisipasi. Selain itu terkait ketersediaan pangan dan stabilitas harga.
“Biasanya menjelang-menjelang Idul Fitri ada saja yang berspekulasi untuk menimbun bahkan menaikkan harga kebutuhan pangan dan seterusnya, ini harus kita sikapi,” tegasnya.(rls)