Sanggau Nominator Anugrah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi

Bupati Sanggau Paolus Hadi saat mempresentasikan program pelestarian dan pengembangan kebudayaan di Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud di Jakarta Kamis (15/5). Foto: Ist

Jakarta, BerkatnewsTV. Kabupaten Sanggau masuk sebagai nominator penerima anugerah kebudayaan dan maestro seni tradisi ketegori pemerintah daerah tahun 2019 tingkat nasional.

Hanya ada 6 nominator dari 6 Kota / Kabupaten dari seluruh Indonesia berdasarkan seleksi usulan yang ada, yaitu Kota Kediri, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Ngawi, Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Sanggau.

“Pemerintah sudah mengalokasikan anggaran operasional tetap yang dikelola oleh 9 lembaga dari beberapa etnis untuk penyelenggaraan Gawai Dayak (Dewan Adat Dayak), Festival Paradje Pasaka Negeri (Keraton Suryanegara dan MABM), Wayang Kulit dan Campursari, Cap Go Meh (MABT), Malam Badendang (Masyarakat Padang), Budaya Pasundan, Mandi Bedel dan Perang Ketupat (Keraton Pakunegara – Tayan) dan Titian Muhibah,” jelas Bupati Sanggau Paolus Hadi saat mempresentasikan program pelestarian dan pengembangan kebudayaan di Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud di Jakarta Kamis (15/5).

Dihadapan lima orang tim penguji, Paolus Hadi juga menjelaskan bahwa Sanggau merupakan miniatur Indonesia dengan keberagaman etnis, adat dan budaya di dalamnya.

Pemkab Sanggau telah merangkul semua etnis seluruh Indonesia yang berdomisili bahkan yang sudah menetap di Sanggau dengan mendata paguyuban – paguyuban yang sah keberadaannya.

Paolus Hadi menyampaikan, kita memang tak bisa lepas dari peribahasa ‘dimana bumi berpijak disitu langit dijunjung’ namun tidak ada larangan mengekspresikan budayanya walaupun bukan di tanah kelahiran.

Ia menambahkan, adat dan budaya itu adalah identitas suatu suku bangsa dan merupakan warisan nenek moyang yang harus dilestarikan.(dra)