Pontianak, BerkatnewsTV. Menjelang Natal dan Tahun Baru, warga di Kabupaten Sintang mengeluhkan stok gas LPG yang sulit didapat bahkan harganya tiba-tiba langsung melonjak naik berkisar dari Rp30 ribu – Rp45 ribu per tabung.
Gubernur Kalbar Ria Norsan mengakui adanya keterbatasan stok tabung gas LPG menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Untuk mengatasinya, Pemprov Kalbar melakukan operasi pasar di daerah yang terdampak.
“Ketersediaan tabung gas LPG saat ini memang belum sepenuhnya mencukupi kebutuhan masyarakat, terutama menjelang meningkatnya konsumsi saat Nataru. Jadi untuk tabung gas sudah operasi pasar, itu memang kita kurang,” katanya.
Sebagai upaya konkret, Pemprov Kalbar bersama pihak terkait telah menggelar operasi pasar LPG di Kabupaten Sintang. Dalam kegiatan tersebut, tabung gas LPG dijual langsung kepada masyarakat dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca Juga:
- 330 Ribu Tabung LPG Subsidi Disiapkan Untuk Tujuh Pangkalan Siaga
- Gas LPG Subsidi 3 Kg Tembus Rp40 Ribu
“Nah kemudian, ada upaya kita kemarin menjual pada masyarakat di Sintang dengan harga HET pasar, Rp18.000. Jadi rame ya kondisi itu,” jelasnya.
Norsan menambahkan, tingginya antusiasme masyarakat menunjukkan bahwa kebutuhan LPG di lapangan masih cukup besar, sementara pasokan belum sepenuhnya seimbang. Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Terkait kekurangan pasokan, Norsan memastikan Pemprov Kalbar akan kembali mengupayakan penambahan kuota LPG dalam waktu dekat.
“Nah dan yang kekurangan ini, insya Allah akan diperjuangkan lagi di tahun ini nanti. Kita tambahan kurang lebih sekitar 30 persen,” tegasnya.
Norsan berharap dengan adanya penambahan kuota maka distribusi tabung gas LPG dapat kembali normal dan kebutuhan masyarakat selama momentum Nataru dapat terpenuhi sekaligus mencegah lonjakan harga di pasaran.(ebm)













