loading=

Balita 3 Tahun Tenggelam di Parit

Balita 3 Tahun Tenggelam di Parit
Seorang bocah balita berusia tiga tahun dilaporkan meninggal dunia di dalam parit saat sedang bermain. Peristiwa yang terjadi pada Rabu (29/10) sekitar pukul 23.45 WIB malam itu sontak membuat warga sekitar di Jalan Bujang Taro RT 005 RW 001 Dusun Beringin Desa Sui Rengas Kecamatan Sui Kakap geger. Foto: tmB/berkatnewstv

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Seorang bocah balita berusia tiga tahun dilaporkan meninggal dunia karena tenggelam di dalam parit saat sedang bermain.

Peristiwa yang terjadi pada Rabu (29/10) sekitar pukul 23.45 WIB malam itu sontak membuat warga sekitar di Jalan Bujang Taro RT 005 RW 001 Dusun Beringin Desa Sui Rengas Kecamatan Sui Kakap geger.

Saat kejadian sekitar pukul 18.00 WIB, ibu korban tengah mengasuh kedua anaknya di depan teras rumah sambil menyuapi anak bungsunya yang berusia lima bulan. Korban MK bermain bersama teman-temannya di depan rumah.

Tak lama kemudian, sang ibu masuk ke dalam rumah untuk menidurkan bayi yang telah mengantuk. Setelah beberapa saat, ia kembali keluar dengan niat memanggil MK agar masuk ke rumah. Namun, alangkah terkejutnya ketika mendapati putra kecilnya sudah tidak terlihat di sekitar halaman.

Panik, sang ibu segera mencari ke rumah tetangga dan tempat biasanya anaknya bermain, namun hasilnya nihil. Dalam kondisi cemas dan bingung, ia kemudian meminta bantuan warga sekitar untuk membantu pencarian.

Puluhan warga pun berinisiatif menelusuri sekitar lokasi rumah hingga ke aliran parit di depan rumah, yang saat itu sedang dalam kondisi pasang. Warga menduga korban terjatuh ke parit dan terseret arus yang mengarah ke Sungai Berembang.

Upaya pencarian warga akhirnya membuahkan hasil sekitar pukul 20.00 WIB. Tubuh kecil MK ditemukan di dasar parit dengan kedalaman sekitar satu meter, berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya.

Baca Juga:

Tanpa menunggu lama, warga bersama aparat kepolisian yang tiba di lokasi segera mengevakuasi korban dan membawanya ke RSUD Sultan Syarief Mohamad Alkadrie Pontianak. Namun, harapan itu pupus setelah tim medis memastikan bahwa korban telah meninggal dunia sebelum sampai di rumah sakit.

Diketahui, pada saat kejadian ayah korban sedang tidak berada di rumah karena tengah bekerja sebagai buruh bangunan. Pihak keluarga menolak dilakukan visum et repertum dan otopsi, serta menerima kejadian ini sebagai musibah. Meski demikian, polisi tetap melakukan penyelidikan guna memastikan kronologi dan penyebab pasti tenggelamnya korban.

Kapolsek Sungai Kakap IPDA Dolas, melalui Kasubsi Penmas AIPTU Ade, membenarkan peristiwa tenggelamnya balita tersebut. Ade menjelaskan bahwa setelah menerima laporan dari warga, pihaknya langsung menerjunkan personil ke lokasi untuk melakukan olah TKP, membantu proses evakuasi, dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi di lapangan.

“Begitu laporan kami terima, anggota langsung ke lokasi untuk bersama warga melakukan pencarian. Setelah korban ditemukan, petugas turut membantu evakuasi ke rumah sakit dan memastikan kondisi korban. Kami juga sudah melakukan pemeriksaan di sekitar lokasi serta mengumpulkan keterangan dari keluarga dan warga sekitar,” ungkap Ade.

Ade menambahkan, pihak kepolisian turut menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban atas musibah ini.

“Kami turut berduka cita atas meninggalnya ananda MK. Meski keluarga menolak dilakukan visum dan menerima kejadian ini sebagai musibah, penyelidikan tetap kami lakukan untuk memastikan bahwa peristiwa ini murni kecelakaan,” tambahnya.

Musibah balita tiga tahun tenggelam di Sungai Rengas ini meninggalkan duka mendalam sekaligus menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kewaspadaan orang tua.

Di sisi lain, respon cepat kepolisian bersama warga dalam melakukan pencarian menunjukkan sinergi kemanusiaan yang tinggi di tengah musibah.(tmB)