Sanggau, BerkatnewsTV. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melakukan verifikasi terhadap nilai Indeks Ketahanan Daerah (IKD) Sanggau dan Indeks Risiko Bencana (IRBI).
Alhasil, IKD Sanggau meningkat dari 0,35 pada tahun 2023 menjadi 0,70 pada tahun 2024 dan Indeks Risiko Bencana (IRBI) menurun dari 127,99 menjadi 107,81.
Bupati Sanggau yang diwakili Plt Kepala Pelaksana BPBD Sanggau, Budi Darmawan mengatakan capaian ini merupakan kemajuan yang patut diapresiasi, menunjukkan adanya peningkatan kapasitas, koordinasi lintas sektor, dan kerja sama nyata antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media dalam semangat sinergi Pentahelix.
Kendati demikian ia sebutkan capaian ini belum menjadi akhir karena masih banyak tantangan kedepan yang dihadapi, karenanya keberhasilan ini bukan alasan untuk berpuas diri.
Baca Juga:
“Tantangan ke depan semakin kompleks, mulai dari perubahan iklim, degradasi lingkungan, hingga dinamika sosial ekonomi yang menuntut kita memperkuat sistem dan kelembagaan, koordinasi lintas sektor dan memperluas jejaring kerja dalam sistem penanggulangan bencana agar setiap kebijakan pembangunan di Kabupaten Sanggau berperspektif pengurangan risiko bencana,” ujarnya saat membuka FGD penilaian IKD, Senin (27/10).
FGD dihadiri oleh OPD pengampu kebencanaan dengan narasumber Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalimantan Barat, Judan.
Melalui FGD ini, Ia berpesan kepada pengampu urusan kebencanaan agar mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan kapasitas daerah dalam menghadapi risiko bencana.
Kemudian, dia juga berpesan agar menyusun rekomendasi strategis peningkatan IKD berbasis data dan eviden, menyepakati langkah tindak lanjut lintas sektor untuk memperkuat sinergitas antara kajian risiko dan aksi penanggulangan di tingkat Kabupaten.
“Saya menekankan kepada seluruh perangkat daerah pengampu urusan kebencanaan, agar aktif memenuhi data, dokumen pendukung dan eviden verifikasi dalam proses penilaian IKD sesuai parameter dan indikator nasional. Kolaborasi dan ketepatan data adalah kunci akuntabilitas,” pungkasnya.(pek)













