BerkatnewsTV. Kue bulan, atau mooncake, menjadi salah satu sajian tradisional yang selalu hadir pada Festival Pertengahan Musim Gugur. Hidangan ini menghadirkan cita rasa khas sekaligus melambangkan kebersamaan dan rasa syukur. Meskipun berasal dari Tiongkok, kue bulan kini berkembang dengan beragam jenis, bentuk, rasa dan isian di berbagai negara Asia.
1. Kue Bulan Tradisional Klasik
Pertama, jenis kue bulan tradisional memiliki kulit berwarna cokelat keemasan yang mengilap. Bagian luarnya terbuat dari tepung gandum dan sirup gula, sedangkan isiannya biasanya terdiri atas pasta kacang merah, pasta biji teratai atau kuning telur asin. Rasa manis dan gurihnya berpadu sempurna, sehingga banyak orang menikmati kue ini bersama secangkir teh hangat.
2. Kue Bulan Shanghai
Selanjutnya, kue bulan Shanghai menampilkan tekstur kulit yang lebih renyah dan sedikit rapuh. Adonannya menyerupai kue kering, sehingga menghasilkan sensasi berbeda saat digigit. Selain itu, isiannya sering menggunakan pasta kacang hijau, durian atau cokelat. Karena cita rasanya unik dan ringan, banyak anak muda memilih varian ini untuk menikmati suasana perayaan dengan cara yang lebih modern.
3. Kue Bulan Snow Skin (Bing Pi Yue Bing)
Kemudian, snow skin mooncake muncul sebagai inovasi dari Hong Kong. Jenis ini tidak melalui proses pemanggangan, melainkan menggunakan cara pengukusan lalu pendinginan. Kulitnya terasa lembut seperti mochi dengan warna-warna menarik, mulai dari putih, merah muda, ungu hingga hijau pastel. Tekstur lembut dan tampilan cantiknya membuat kue ini populer sebagai hadiah istimewa.
4. Kue Bulan Es Krim
Selain itu, inovasi kuliner modern menghadirkan ice cream mooncake. Versi ini menggabungkan kulit mochi atau cokelat dengan isian es krim beragam rasa, seperti vanila, matcha atau mangga. Setiap gigitan memberikan sensasi segar dan manis yang cocok untuk dinikmati di daerah beriklim tropis.
5. Kue Bulan Inovatif dengan Rasa Modern
Akhirnya, perkembangan dunia kuliner melahirkan berbagai rasa kreatif, seperti kopi, keju, teh hijau hingga durian. Inovasi tersebut menarik perhatian banyak pecinta makanan, terutama generasi muda. Berkat keberagaman rasa, setiap orang dapat menemukan kue bulan sesuai selera dan suasana hati mereka.
Secara keseluruhan, kue bulan tidak hanya menawarkan cita rasa lezat, tetapi juga menyampaikan pesan kebersamaan dan kehangatan keluarga. Melalui berbagai jenis dan inovasinya, tradisi ini terus bertahan sekaligus menyesuaikan diri dengan zaman. Karena itu, menikmati kue bulan berarti ikut merayakan budaya yang kaya, indah dan penuh makna.
