Kubu Raya, BerkatnewsTV. Kendati pun wilayah Bandara udara Internasional Supadio persis berada di Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Namun di satu sisi tidaklah menguntungkan bagi investasi yang ingin menanamkan modal usahanya di kawasan tersebut lantaran terbentur dengan wilayah Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP).
Aturan KKOP ini pun dinilai menghambat pemasukan pajak daerah, dari pembangunan maupun sektor pajak yang melekat pada perizinan usaha seperti swalayan modern, apartemen maupun hotel pencakar langit.
Radar pandu pesawat yang terletak di Sui Raya antara show room mobil dan gedung Kodam memiliki batasan ketinggian gedung. Jarak radar ini sangatlah tidak efisien dengan penggunanya yakni Bandara Udara yang terbentang ribuan kilometer.
Bupati Kubu Raya Sujiwo menyebut rata-rata radar pandu ada di wilayah Bandara udara itu sendiri. “Makanya kebanyakan Bandara udara, di tempat lain masih banyak bangunan-bangunan yang tinggi,” tuturnya pada Kamis (9/10).
Dan ini bertolak belakang di daerah Kubu Raya yang dimana radar pandunya berada di Desa Parit Baru. Dan tentunya menahan investasi yang masuk.
Baca Juga:
- Radar Embrio Anti-narkoba Dibentuk di Sambas
- Plaza di Arteri Supadio, Investor Tabrak Berbagai Aturan Ini
“Harusnya Angkasa Pura atau Kementerian terkait sudah berpikir untuk memindahkannya memang besar anggarannya tetapi ini kan pemiliknya BUMN. Dan saya dengar sekitar Rp20 miliar memindahkan itu,” terangnya.
Akibat radar pandu, tambah Sujiwo para investor terhambat berkembang seperti manajemen Gaia Mal ingin menambah ketinggian gedung terkendala.
“Malahan ada apartemen dengan 20 lantai juga tidak bisa, kemudian Mal Of Borneo sudah ground breaking dan terbentur ketinggian bangunan hingga menjadi batal,” jelasnya.
Dan Bupati Sujiwo merasa keberadaan radar pandu ini sangat berpotensi mengganggu investasi. Tidak hanya Bupati pada waktu lalu Wakil Bupati Kubu Raya Sukiryanto juga sudah mengingatkan PT Angkasa Pura II untuk menggeser keberadaan radar pandu ini.
“Saya berharap dengan pemerintah pusat. Dapat mengkajinya nanti saya bersama Bapak Bupati dan OPD terkait ikut mengkaji apabila bisa pindah kan satu jalur saja di Bandara, ya lebih baik,” kata Sukiryanto. (dian)














