loading=

8.435 Anak Kubu Raya Putus Sekolah

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Pemkab Kubu Raya mencatat masih terdapat 8.435 anak tidak sekolah (ATS) di wilayahnya. Angka yang memprihatinkan ini mencerminkan kompleksitas permasalahan sosial, mulai dari anak putus sekolah di usia wajib belajar hingga praktik pernikahan dini.

Dalam upaya menanggulangi persoalan tersebut, Pemkab Kubu Raya menggandeng Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Barat serta Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk menganalisa akar permasalahan dan merumuskan kebijakan yang tepat sasaran.

“Kita akan coba bedah permasalahan ini bersama narasumber dari Kabupaten Banyuwangi, yang sudah terbukti mampu menurunkan angka ATS secara signifikan dalam waktu singkat,” ujar Sekretaris Daerah Kubu Raya, Yusran Anizam, saat acara Diseminasi dan FGD Rencana Aksi Daerah Penanganan Anak Tidak Sekolah (RAD-PATS) pada Rabu (8/10).

Baca Juga:

Yusran menegaskan bahwa pendidikan adalah pondasi utama bagi generasi muda untuk menghadapi tantangan kehidupan di masa depan, meskipun tidak secara langsung menjamin kesejahteraan material.

“Memang secara materi mungkin tidak langsung terlihat, tapi pendidikan memberi kesejahteraan lahir batin. Di era persaingan global seperti sekarang, tanpa pendidikan yang baik, anak-anak kita akan sulit bersaing,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Lina Kamalin, menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menuntaskan masalah ATS. Pihaknya membagikan pengalaman keberhasilan program Rindu Bulan (Rintisan Desa/Kelurahan Wajib Belajar) yang diterapkan di Banyuwangi.

“Kunci utama adalah kolaborasi antar OPD dan akurasi data. Verifikasi data sangat penting, karena dari data itulah arah kebijakan ditentukan,” jelas Lina.(dian)