Pontianak, BerkatnewsTV. Kasus kematian Rio Fanderi, mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak masih menimbulkan tanda tanya bagi beberapa pihak, terutama orang tua dan keluarganya.
Melalui sebuah akun TikTok bernama @sri.azizah45 yang merupakan ibu kandung dari Rio Fanderi, ia menyampaikan keresahan yang ia rasakan terhadap kasus kematian anaknya. Melalui video yang diunggah, ia menuntut keadilan bagi sang anak.
Rio Fanderi mengalami insiden yang membuatnya mengalami cedera parah di bagian kepala pada Sabtu, 12 Juli 2025 di lingkungan kampus IAIN Pontianak dan meninggal pada Kamis, 17 Juli 2025 pukul 14.25 WIB di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura (RS Untan), Pontianak.
Pada video berdurasi 04:03, sang ibu menyampaikan keresahan terkait kasus sang anak yang tak kunjung ada hasilnya. “Sudah hampir 3 bulan kasus bang Rio belum terungkap juga”, ungkapnya di awal video. Kemudian ia ceritakan juga kronologi dari peristiwa tersebut berdasarkan pada cerita yang ia dapatkan. Pada video lain berdurasi 17:34, sang ibu menyampaikan keanehan yang ia rasakan pada kematian sang anak.
Baca Juga:
- Kematian Kakek Bersimbah Darah Masih Misteri
- Polda Kalbar Bentuk Timsus Investigasi Kematian Pelaku Curat Usai Diperiksa
Kejanggalan pada Insiden Rio Fanderi
Menurut sang ibu, terdapat beberapa kejanggalan yang terjadi pada insiden yang dialami anaknya, diantaranya:
- Penyebab dari luka parah di bagian kepala hanya diakibatkan oleh terbentur tembok
- Opini orang-orang yang ada di lokasi adalah kepala almarhum terbentur. Tapi sebenarnya tidak ada satupun diantara mereka yang melihat secara langsung kejadian tersebut
- Tidak ada yang merekam pada saat kejadian, terutama saat teman-temannya yang berada di lokasi kejadian membantu membersihkan darah yang ada di tubuh almarhum
- Tidak ada satupun yang berusaha melapor ke satpam pada saat kejadian
- Tidak langsung membawa almarhum ke rumah sakit, padahal tahu almarhum sedang kesakitan
- Tidak langsung memberi tahu kepada orang tua almarhum mengenai peristiwa yang terjadi. Diduga tidak dapat menghubungi karena teman-temannya tidak mengetahui kunci atau pin dari HP almarhum.
- Ibu almarhum melihat bahwa nomor WhatsApp almarhum terakhir kali aktif pada pukul 5 dini hari. Padahal kejadian terbenturnya almarhum terjadi sejak tengah malam
- Menurut cerita awal, terdapat 4 orang yang juga ada di lokasi kejadian. Ternyata terdapat orang lain saat peristiwa terjadi, bahkan salah satunya merupakan mahasiswa dari perguruan tinggi lain
- CCTV di hari kejadian mati sejak pukul 4 sore
Dalam video itu, sang ibu juga menyampaikan kekecewaan terhadap pihak terkait. Karena hingga saat ini tidak ada kejelasan dan kelanjutan dari penyelidikan peristiwa yang menimpa anaknya.